Aksi di Titik Nol dan Bentangkan Spanduk Rakyat Menolak Jokowi Berlebaran di Jogja

  • Whatsapp
demo titik nol jogja
Ratusan warga menggelar demonstrasi di Titik Nol. Mereka membentangkan spanduk "Rakyat Jogja Menolak Jokowi Berlebaran di Jogja". (Foto: BacaJogja)

BacaJogja – Rakyat Jogja Menolak Jokowi Berlebaran di Jogja, demikian salah satu spanduk yang dibawa ratusan warga yang berunjuk rasa di di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Terik matahari siang itu tidak menyurutkan semangat para demonstran yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Indonesia Berdaulat (GRIB).

Koordinator aksi, Muhammad Suhud mengatakan, demo ini perlu dilakukan karena pihaknya merasa prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini. “Kecarut-marutan negara kita ini, ini ujung-ujungnya atau pangkalnya ini adalah Jokowi, presiden kita itu,” katanya di sela-sela aksi.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Aksi Solidaritas Palestina di Titik Nol Yogyakarta, Serukan Gencatan Senjata saat Ramadan

Menurut Suhud, Jokowi diduga sudah merusak tatanan bernegara. Eksekutif, legislatif, yudikatif, lembaga-lembaga negara, lembaga tertinggi negara, DPR, MPR, dan semuanya. “Kami prihatin dengan kondisi bangsa ini, maka kami turun aksi,” katanya.

Aksi massa tidak hanya membawa spanduk berisi penolakan Jokowi berlebaran di Jogja. Demonstran juga membentangkan sejumlah spanduk yang bertuliskan Jogja Tidak Pantas untuk Pelaku Pemilu Curang, Yogyakarta Kota Budaya dan Pendidikan, Kepada Jokowi Jangan Ajari Kami Kecurangan, dan Rakyat Jogja Tolak Jokowi.

Baca Juga: Ribuan Warga Gelar Aksi Solidaritas Palestina di Titik Nol Yogyakarta, Ini Tuntutanya

Suhud juga menilai pemerintahan saat ini telah menyimpang. Maka aksi digelar di Titik Nol dengan posisi mobil komando diparkir di tengah Titik Nol Kilometer dengan posisi serong. Tidak simetris menghadap Timur, Barat, Utara ataupun Selatan.

“Ini menggambarkan bahwa pemerintahan saat ini dalam kondisi tidak lurus. Tidak setia dengan konstitusi dan menyimpang jauh dari koridor nilai-nilai demokrasi,” jelasnya.

Para demonstran bergantian memberikan orasi. Aksi kali ini mengusung tema Menyelamatkan Yogyakarta dari Anasir Negatif. “Sebagai lingkungan Kota Budaya dan Kota Pendidikan, maka rakyat Jogja berharap agar berbagai anasir negatif yang ditimbulkan oleh pemerintahan Jokowi tidak akan mampu menembus masyarakat Jogja serta tidak menimbulkan kerusakan bagi warga dan lingkungan secara luas,” kata Bambang, salah satu peserta aksi.

Baca Juga: Spektakuler Parade Drumband AAU Gita Dirgantara di Malioboro – Titik Nol Yogyakarta

Sementara itu, pantauan di lokasi aksi, para perwakilan elemen masyarakat diberi kesempatan menyampaikan orasi di depan publik. Mereka pun tampak antusias berorasi yang mayoritas mengkritisi kondisi demokasi hingga dugaan pemilu curang.

Di sela-sela aksi, dua pengamen jalanan menyumbangkan sejumlah lagu di atas podium. Lagu Darah Juang yang dinyanyikan membangkitkan semangat para demonstran. Keduanya juga membawakan lagu-lagu bernuansa kritik sosial. []

Related posts