BacaJogja – Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) RI, menggagas Program Makin Cakap Digital. Pengayaan literasi digital ini menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan kemampuan pelajar di dalam ruang digital.
Untuk program ini, Makin Cakap Digital melibatkan ribuan pelajar SMP dan MTs se-Kulon Progo. Para peserta dijadwalkan akan nonton bareng talkshow literasi digital pada Jumat, 17 Mei 2024 pagi.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Wahyudi, menyambut baik program yang digagas Kemkominfo RI ini. Sekitar 60 sekolah setingkat SMP di Kulon Progo akan ikut serta dalam kegiatan Makin Cakap Digital tersebut.
Baca Juga: Cerita Ibu Elis, Bekerja sebagai Ojol Maxim Yogyakarta untuk Menafkahi Anak dan Cucu
Dia mengatakan, program ini sangat penting karena peran dunia digital sangat strategis dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam Kurikulum Merdeka, siswa ditekankan untuk dapat mengembangkan diri dalam kondisi apapun. “Pemerintah mempunyai kewajiban untuk membekali para siswa,” katanya.
Menurut dia, selain mendapatkan pelajaran langsung di kelas, siswa juga banyak mendapatkan ilmu baru melalui berbagai layanan smartphone. Di sisi lain, peran sekolah, guru, orang tua, dan pemerintah sangat penting dalam melindungi generasi muda dari dampak buruk perkembangan teknologi komunikasi.
Wahyudi berharap para siswa dapat memanfaatkan ruang digital dengan lebih kreatif. Kreatifitas para siswa perlu diasah sejak dini sebelum kemampuan siswa akan jauh berkembang setelah dewasa. “PR-nya adalah bagaimana merangsang kreatifitas di dunia digital bagi para pelajar yang masih remaja ini,” tandasnya.
Baca Juga: Daftar 21 Event Perayaan 212 Tahun Kadipaten Pakualaman Yogyakarta
Seperti diketahui, kemajuan teknologi membuat semua kehidupan menjadi lebih mudah dan cepat. Saat ini internet menjadi salah satu sumber daya tarik terbaik bagi semua kalangan. Selain memberi manfaat positif, Internet disisi lain juga memunculkan dampak negative. Yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah dampak negatif internet.
Internet tidak hanya dapat diakses oleh orang tua, namun juga oleh oleh remaja bahkan anak-anak. Padahal pada usia tersebut, tergolong labil dalam hal pemikiran dan pengambilan keputusan. Jika hal tersebut tidak teratasi maka akan mengganggu tumbuh kembang generasi muda.
Empat Pilar Literasi Digital
Program literasi digital dari Kemenkominfo ini, akan disiarkan langsung melalui platform YouTube dan Zoom Meeting. Selain Nur Wahyudi, narasumber lain yang dihadirkan dalam talkshow yakni Dosen FH Universitas Sebelas Maret Dr dan Adriana Grahani, Indri Astuti selaku guru di DIY sekaligus penulis dan kreator konten. Talkshow akan dimoderatori oleh Mira Safina, perempuan yang aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan dan media sosial.
Baca Juga: Buruan Daftar, 23 Perusahaan Buka Lowongan Kerja di Job Fair UAJY
Menurut Dosen FH Universitas Sebelas Maret Dr Adriana Grahani, setidaknya ada empat pilar literasi digital yang harus dimiliki Siswa, yakni digital skill, digital culture, digital ethics, digital safety.
Keempat kerangka pengembangan kurikulum Literasi Digital ini dipakai sebagai pengukuran kognitif dan atraktif masyarakat dalam menguasai teknologi digital. “Mencegah pelajar menggunakan media sosial tentu pekerjaan berat. Apalagi sekarang ini sudah menjadi trend di kalangan mereka,” sebutnya. []