Daftar 21 Event Perayaan 212 Tahun Kadipaten Pakualaman Yogyakarta

  • Whatsapp
kadipaten pakualaman
Kadipaten Pakualaman. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Kadipaten Pakualaman menginjak usia ke-212 (Masehi) atau 218 (Jawa) pada tahun 2024 ini. Panitia menyiapkan 21 event dalam rangka menyemarakkan ulang tahunnya yang sudah lebih dari dua abad ini.

Ketua Bidang Sekretariatan dan Umum Hadeging Kadipaten Pakualaman KRT Agus Anggono mengatakan, rangkaian event tersebut digelar, mulai 13 Mei hingga 23 Juni 2024. Total ada 21 acara untuk memeriahkan hari bersejarah berdirinya Kadipaten Pakualaman di tahun 2024 ini.

Read More

Selamat Muswil MES

Beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan ialah upacara adat, lomba-lomba, sayembara, khitanan massal, wayangan, hingga puncak peringatan atau resepsi.

Baca Juga: Jadwal Commuter Line KA Prameks Yogyakarta-Kutoarjo Akhir Pekan Ini

Dia mengatakan, upacara adat yang akan dilakukan adalah Bucalan, Wilujengan, dan Ziarah. Untuk lomba-lomba, ada Jemparingan, lomba cipta lelagon bocah, lomba literasi aksara jawa, dan masih banyak lagi.

Rangkaian kegiatan untuk memperingati Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 (Masehi)/218 (Jawa) ini akan dimulai sejak 13 Mei 2024 hingga 23 Juni 2024. “Sementara untuk resepsi dijadwalkan tanggal 22 Juni 2024,” katanya keterangan siaran pers.

Sejarah Berdiri Puro Pakualaman

Ketua Panitia Hadeging Kadipaten Pakualaman BPH Kusumo Bimantoro menyatakan, berdirinya Pura Pakualaman ditandai dengan jumenengan Pangeran Notokusumo menjadi Pangeran Merdiko. Pangeran Notokusumo adalah Paku Alam I yang dinobatkan di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada Senin Pon 11 Jumadil akhir tahun alit 1749 tahun Jawa.

Baca Juga: Kata Bupati Kustini Soal Sampah Sleman Dibuang ke Gunungkidul

Menurut BPH Kusumo Bimantoro, Tema Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 yakni Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti. Artinya, karya yang dilandasi ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan akan menyempurnakan bakti kepada negeri. “Dengan berlandaskan tema ini, Kadipaten Pakualaman diharapkan juga dapat semakin berilmu pengetahuan dan bijaksana,” ungkapnya.

Putra pertama KGPAA Paku Alam X ini berharap, semakin bertambahnya usia, ikatan atau hubungan internal maupun eksternal Puro Pakualaman harus lebih harmonis lagi. “Setiap tahunnya Kadipaten Pakualaman selalu melakukan evaluasi dan instropeksi agar bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya,” katanya.

Menuut dia, peringatan ulang tahun tentu menandai usia yang makin bertambah. Bertambah umur tentu bertambah pula tanggung jawab dan harus bertambah pula kebijaksanaan. “Puro secara internal yang harus semakin harmonis, dan juga eksternal dengan meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat agar Puro Pakualaman menjadi institusi yang semakin dekat dengan masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Sri Sultan Ajak Abdi Dalem Amalkan Ajaran Leluhur Mataram

BPH Kusumo Bimantoro pun mengungkapkan, Yogyakarta sebagai daerah istimewa memerlukan kegiatan-kegiatan positif berbudaya untuk menguatkan keistimewaan tersebut. Sesuai amanat yang tercantum dalam Undang-undang Keistimewaan Nomer 13 tahun 2012, Kadipaten Pakualaman juga wajib mengambil peran dan tanggung jawab dalam menjaga dan mengembangkan budaya Yogyakarta.

“Wujud peran dan tanggung jawab terhadap budaya Yogyakarta ini melalui pemeliharaan, pendayagunaan, serta pengembangan dan penguatan nilai-nilai, norma, adat istiadat, dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat DIY.

Dan sejalan dengan semangat Jogja untuk Semesta, tema Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 (Masehi)/218 (Jawa) ialah Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti,” paparnya. []

Related posts