BacaJogja – Syarat utama dalam memilih hewan untuk kurban yang perlu menjadi perhatian adalah sehat dan tidak cacat. Masyarakat harus jeli dan tidak sembarangan dalam memilih hewan kurban khususnya sapi.
Faktanya, tidak semua masyarakat bisa mengenali ciri-ciri hewan kurban yang sehat dan disyaratkan itu. Untuk itu, Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir. Panjono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng berbagai tips memilih sapi yang sehat dan tidak cacat.
Menurut dia, sapi yang sehat bisa dilihat dari penampilan fisik maupun tingkah lakunya. Penampilan fisik sapi kurban yang sehat antara lain moncongnya segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka.
Baca Juga: Idul Adha, Pegadaian Kanwil XI Semarang Bagikan 69 Hewan Kurban di Jateng dan DIY
Selain itu, tracak kakinya menyerupai tempurung kelapa tertelungkup (mbathok dalam Bahasa Jawa). Matanya bersih, bersinar, tidak merah (belekan dalam Bahasa Jawa), dan tidak ada kotoran (blobok dalam Bahasa Jawa), serta pantat maupun anus juga bersih, tidak ada tanda-tanda mencret. “Kalau sapi mencret jelas itu tanda-tanda sakit,” katanya dikutip dari laman UGM.
Sementara dari tingkah laku, sapi yang sehat akan terlihat cukup aktif dan tidak lesu. Selain itu, nafsu makannya bagus dan menunjukkan aktivitas memamah biak (atau nggayemi dalam Bahasa Jawa).
Baca Juga: Berkurban Melalui Dompet Dhuafa, Simak Hukum, Tata Cara dan Manfaat Kurban Online
Panjono mengatakan, meski saat ini sudah agak mereda, masyarakat harus tetap mewaspadai munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD). “Keduanya merupakan dua jenis penyakit yang masih menjadi wabah,” ungkapnya.
Cara Menyimpan dan Mengolah Daging Kurban
Sementara Wakil Ketua Halal Center UGM, Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM, ASEAN.Eng menyatakan, daging kurban harus segera dimasak atau disimpan setelah lepas dari tubuh.
Alasannya, kata dia, semakin lama dibiarkan akan semakin banyak mikroba hidup dan tumbuh di dalam daging tersebut. “Jangan sampai mikroba tumbuh dalam daging sehingga segera masak atau simpan,” katanya.
Baca Juga: Nahdliyin Pundong Bantul Kurban 91 Sapi dan 138 Kambing Senilai Rp2,6 Miliar
Nanung mengingatkan ketika menyimpan daging kurban kualitasnya harus tetap dijaga. Caranya jika kotor segera cuci dengan air bersih dan segera dimasak. Jika kondisi daging masih bersih tidak perlu dicuci dan lngsung bisa disimpan.
Selain itu, kata dia, saat menyimpan daging kurban diharapkan dipotong kecil-kecil terlebih dulu dan masukan dalam plastik bening ukuran 1 kg. “Jangan langsung memasukan daging dalam freezer. Biarkan transit dulu dalam kulkas 12-24 jam terlebih dulu,” kata dosen Fakultas Peternakan UGM ini.
Nanung juga menyampaikan teknik thawing yang merupakan proses atau usaha mengembalikan keempukan daging yang telah beku. Lantas bagaimana proses thawing yang benar?
Baca Juga: Pedoman Pelaksanaan Kurban dalam Situasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Berikut tips yang disampaikan, yakni jangan memasak daging beku yang baru keluar dari freezer, membiarkan daging tetap utuh di dalam plastik pembungkusnya, dan meletakan daging di bawah air kran (pada suhu normal), serta jika sudah kembali empuk buka kantung, cuci bersih daging dan bilas beberapa kali hingga daging benar-benar bersih.
Dia juga mengingatkan agar masyarakat benar-benar jeli ketika memilih hewan kurban. Selain memilih hewan kurban yang sehat masyarakat diimbau untuk tidak membeli hewan kurban yang dipelihara di tempat pembuangan sampah. “Waspadai mengonsumsi limbah logam berat,” pesan Nanung. []