BacaJogja – Berpulangnya Ibu Nahar Miladi, SE membuat terkejut banyak orang, terlebih sang suami yang H Arief Jamali Muis, S.pD., M.Pd sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang sedang mendapatkan amanah menjadi pembimbing Haji tahun ini.
Dia atas seizin dirjen Haji, dapat pulang lebih cepat dia hari karena kamis lalu sang istri yang juga aktivis di Muhammadiyah tiba tiba sakit dan masuk PKU Muhammadiyah Gamping Sleman. Tak banyak yang tahu kalau almarhumah menderita sakit tumor panyudara.
Baca Juga: Tapak Suci Sumbang Enam Emas dalam Asean University Games 2024
Menurut salah satu sahabatnya, H Iwan Setyawan, mbak Nahar orangnya tidak mau merepotkan siapapun, bahkan termasuk suaminya sendiri. Dia merawat diri atas tumor itu dengan cara apapun yang dia bisa, termasuk mengisi banyak kegiatan di LPCRPM Pimpinan pusat Muhammadiyah.
Sri Lestari Linawati dosen UNISA yang menjadi teman seperjuangan sejak aktif di IPM Kota Yogyakarta mengatakan sangat kehilangan dengan sosok perempuan yang memintanya sejak dulu memanggilnya dengan panggilan “Hang”.
Baca Juga: LPO PP Muhammadiyah Dukung SMP Muhi Yogyakarta Kembangkan Olahraga Pendidikan
Dia mengenang saat masih menjadi siswa SMA Muma (Muhammadiyah 5 Purwodiningratan Yogyakarta). Tahun 2020, Lina dan Nahar mulai aktif di LPCR (Lembaga Pengembangan Cabang Ranting) PPM. Hingga kini kita di LPCR PM (Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting dan Pembinaan Masjid) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Bersama para perempuan LPCRPM PPM Mbak Ella, Bu Sulis, Bu Muamaroh, Bu Ambar, kita ikhtiar kontribusi dan coba bantu mewarnai gerakan dakwah Muhammadiyah” tambah Lina
“Sekitar sebulan lalu, Bu Sulis kembali menghadapNya. Kini engkau pun kembali menghadapNya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un,” tambah dosen UNISA yang aktifis ini.
Baca Juga: UPN Veteran Yogyakarta Berbagi Tips Promosi Media Digital bagi UMKM Banguntapan Bantul
Kemarin sore Ketua PP Muhammadiyah Prof.DR.KH. Haedar Nashir M.Si bersama istri DR. Hj Noordjannah Djohantini bertakziyah sembari menyampaikan pesan bahwa Tiap kita akan mati, baik dengan jalan sakit atau tidak. Sakit itu wasilah. Menunaikan tugas juga wasilah.
Kedua, Ajal, bila telah sampai, maka tak dapat dimundurkan, tak dapat pula dimajukan. Hal itu sesuai Al-Qur’an melalui ayat “Lafzi” Yaitu; di Surat Al-A’raf (7) ayat 34,Surat Yunus (10) ayat 49,Surat An-Nahl (16) ayat 61
Sementara itu ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY DR. H Ikhwan Ahada, M.A mengajak siapapun untuk turut bertakziah secara virtual yang diselenggarakan nanti malam.
Baca Juga: Mengenal Sri Samiasih, Tokoh Perempuan yang Turut Meramaikan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta
Perempuan penyabar itu telah tiada dan siapapun para istri aktivis tetap harus menjaga kesehatan dirinya maupun pasangannya agar selalu bisa berdakwah kapan saja dan dimana saja dengan kesehatan prima.
Kyai Haji Ikhwan Ahada semoga berkenan memberikan tembang pengingat bahwa kematian itu pasti akan menghampiri setiap insan yang hidup dan mewarani perjalanannya, sebagaimana Almarhumah Nahar Miladi yang tadi pagi telah dimakamkan di Makam Husnul Khotimah Sentolo Kulonprogo Yogyakarta. []