Optimisme Bantul Menuju Kabupaten Layak Anak Paripurna: Tiga Tahun Sabet Predikat Gemilang

  • Whatsapp
kabupaten layak anak
Salah satu sudut arena di Ruang Bermain Ramah Anak yang berada di Kompleks Masjid Agung Bantul. (Istimewa)

BacaJogja – Kabupaten Bantul semakin mendekati gelar prestisius sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA), sebuah pencapaian yang menunjukkan komitmen serius dalam melindungi dan memajukan kesejahteraan anak. Setelah meraih predikat utama pada 2023, Bantul kini berada di posisi kedua dalam kategori nasional.

Perjalanan menuju KLA ini tidaklah mudah. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang saat ini tengah cuti di luar tanggungan negara, mengakui berbagai tantangan yang dihadapi dalam mencapai target tersebut. “Memang menuju KLA tidak mudah, tapi harus kami upayakan,” kata Halim belum lama ini.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga: Fenomena Es Teh Jumbo 3000-an di Yogyakarta: Peluang Bisnis Menjanjikan dengan Modal Kecil

Bupati Halim secara konsisten mendorong peningkatan berbagai sektor untuk mencapai predikat paripurna KLA, dan jejak peningkatan ini terlihat jelas. Dalam kurun waktu tiga tahun, Kabupaten Bantul berhasil menaiki setiap jenjang penilaian KLA, mulai dari predikat pratama pada 2021 hingga akhirnya menyabet predikat utama pada 2023.

Perjalanan Bantul Menuju KLA

Pada tahun 2021, Bantul mendapatkan predikat madya, sebuah langkah signifikan dari predikat pratama yang menjadi jenjang awal dalam penilaian KLA. Setahun kemudian, pada 2022, Bantul berhasil meraih predikat nindya, didukung oleh pengesahan Perda Nomor 4 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Kabupaten Layak Anak.

Baca Juga: Kuliner Malam di Yogyakarta: Nasi Goreng Sapi Padmanaba yang Melegenda

Perda ini menjadi fondasi kuat bagi pemerintah daerah untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak, perempuan, dan penyandang disabilitas, dengan dukungan payung hukum yang jelas.

Tahun 2023 menjadi tonggak penting ketika Bantul naik ke predikat utama, menempatkannya di peringkat kedua nasional. Halim berharap pencapaian ini segera membuahkan hasil akhir dengan gelar paripurna KLA.

bantul layak anak
Salah satu sudut arena di Ruang Bermain Ramah Anak yang berada di Kompleks Masjid Agung Bantul. (Istimewa)

Menurutnya, keberhasilan KLA bukan hanya soal prestasi, melainkan dampaknya terhadap kesejahteraan anak-anak di Bantul. “KLA adalah pemenuhan seluruh hak anak dan perlindungan anak,” ungkap Halim.

Baca Juga: Kedatangan IShowSpeed di Yogyakarta: Membawa Keuntungan atau Menyebabkan Kerugian?

Dia juga menekankan beberapa indikator penting yang menjadi target utama, seperti menghapus gizi buruk, kekerasan dan perundungan terhadap anak, serta memastikan tidak ada anak yang putus sekolah. Di samping itu, Halim menegaskan pentingnya mencegah pernikahan dini dan memberikan akses kesehatan yang memadai bagi anak-anak yang membutuhkan pengobatan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Bantul, Ninik Istitarini, mengungkapkan bahwa belum ada kabupaten atau kota di Indonesia yang berhasil meraih predikat KLA paripurna.

Baca Juga: Festival Langensekar: Kolaborasi UWM dan Dinas Kebudayaan Yogyakarta Jaga Warisan Budaya Jawa untuk Generasi Muda

Namun, ia optimistis Bantul mampu mencapai prestasi ini. “Kabupaten Bantul sudah berada di jalur yang benar, dan saat ini kami berada di peringkat kedua nasional,” ujarnya.

Bantul telah membuktikan bahwa dengan komitmen dan kerja keras, langkah menuju Kabupaten Layak Anak bukanlah hal yang mustahil. Kabupaten ini kini hanya tinggal satu langkah lagi untuk meraih status paripurna, yang akan menjadikannya teladan nasional dalam upaya perlindungan dan pemenuhan hak anak. []

Related posts