World Stroke Day di Yogyakarta: Parade Penyintas dan Dukungan Pejabat untuk Pencegahan Stroke

  • Whatsapp
World Stroke Day
Memperingati World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia di Yogyakarta dengan parade jalan kaki dan acara lainnya. (Foto: BacaJogja)

BacaJogja – World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tanggal 29 Oktober. Ini menjadi momentum penting di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggelar parade jalan kaki di trotoar timur Jalan Malioboro, dimulai dari Teras Malioboro 2 di halaman DPRD DIY dan berakhir di depan Monumen 1 Maret 1949, Titik Nol Jogja.

Rangkaian acara berlangsung kondusif dan penuh antusiasme, dihadiri oleh sejumlah penyintas stroke serta masyarakat umum yang peduli terhadap pencegahan dan penanganan stroke. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan stroke, mendukung pemulihan para penyintas, serta mengedukasi publik tentang penanganan cepat.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Baitul Arqom: Kawah Candradimuka Bagi Pengurus Aisyiyah Bantul

Beberapa tokoh penting turut hadir dalam acara ini, di antaranya Wakil Ketua DPRD DIY Umaruddin Masdar, S.Ag., Kepala Dinas Kesehatan DIY yang diwakili oleh dr. Ari Kurniawati, M.P.H. (Kepala Seksi Pengendalian Penyakit), dan Kepala Dinas Sosial DIY yang diwakili oleh Sigit Alifianto, S.E., M.M. (Kepala Bidang Perlindungan Sosial).

World Stroke Day di Jogja
Memperingati World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia di Yogyakarta dengan parade jalan kaki dan acara lainnya. (Foto: BacaJogja)

“DIY masuk dalam wilayah dengan persentase penderita stroke tertinggi di tingkat nasional, yaitu sebesar 11,4%. Oleh karena itu, kami mengharapkan kerjasama dari semua pihak, baik DPRD, pemerintah sosial, masyarakat, dan penyintas stroke untuk menurunkan angka kejadian stroke,” ujar Umaruddin Masdar dalam sambutannya, Selasa 29 Oktober 2024.

Baca Juga: Festival Jaga Kaliku: Kapolres Kulon Progo Tebar Benih Ikan di Sungai Progo untuk Pelestarian DAS

Sigit Alifianto juga menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, kepada para penyintas stroke, “Kepada para penyintas stroke di wilayah DIY, kami ingin menyampaikan pesan semangat. Kalian tidak sendirian dalam perjuangan ini. Kami, bersama seluruh masyarakat, akan terus mendukung dan menemani langkah kalian dalam mengatasi tantangan ini. Teruslah berjuang, karena harapan dan semangat kalian adalah inspirasi bagi banyak orang.”

Dia juga mengungkapkan filosofi teken yang bermakna mendalam, “Takon berarti bertanya agar tidak salah arah. Teken sebagai tongkat penjaga keseimbangan dan keamanan. Dengan teket atau tekad, belajar dan berlatih setiap hari dengan tekun, semangat, rutin, dan sabar, maka kita akan mencapai tujuan. Penyintas stroke diharapkan terus meningkatkan motivasi dan kemandiriannya secara bertahap hingga pulih. Aamiin.”

Baca Juga: Talk Show Lingkungan di Yogyakarta: Kolaborasi Ormas Keagamaan dalam Memperjuangkan Kelestarian Bumi

Kesadaran tentang pentingnya pencegahan dan penanganan stroke secara cepat adalah langkah penting yang harus terus ditekankan. Dengan perubahan gaya hidup dan pengetahuan yang tepat, angka kasus stroke dapat ditekan, dan dampaknya terhadap masyarakat dapat dikurangi secara signifikan. []

Penulis: Milasari
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Alma Ata Yogyakarta

Related posts