BacaJogja – Mengikuti acara Baitul Arqom bagi pengurus Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bantul bagaikan mengisi ulang energi atau memasuki “kawah candradimuka”. Mengapa demikian? Karena selama dua hari satu malam penuh, sebanyak 208 perempuan aktivis dari 17 kapanewon se-Kabupaten Bantul diberikan banyak materi—mulai dari manajemen organisasi, akhlak sebagai perempuan dan istri, aqidah muamalah, cara membangun rumah tangga yang kuat dan islami, serta membangun kesuksesan bersama. Mereka juga mengikuti kegiatan outbound, kebersamaan, konsentrasi, dan bahkan sesi menyanyi.
“Alhamdulillah, kami dari PDA Kabupaten Bantul semakin mantap. Jika kader Aisyiyah bisa menjadi teladan, maka jayalah keluarganya dan makmurlah generasi penerusnya,” ujar Ketua PDA Bantul, Hj. Her Muryani.
Baca Juga: Talenta Muda Sepak Bola Putri Muncul sebagai Bintang di MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta
“Kami sangat berterima kasih kepada ibu-ibu yang berkenan ikut ‘ngecas’ aqidah, organisasi, dan ibadah. Insya Allah, kegiatan Baitul Arqom pasti ada manfaatnya,” tambah aktivis sosial kemasyarakatan ini.
Menjadi perempuan aktivis yang unggul dan bermanfaat memang tidak mudah, tetapi usaha untuk menjadi yang terbaik bagi siapapun adalah ghiroh yang besar. Para pemateri, seperti Hj. Zulaekah, Dr. Hj. Normasari, dan Syech Purwono, aktif mengajak peserta berdialog dan berdiskusi sehingga setiap materi dapat dipahami dengan mendalam. Setiap sesi pendalaman materi dipenuhi dengan diskusi dan argumentasi yang hangat.
Baca Juga: FUI DIY: Tidak Ada Sweeping Miras di Yogyakarta kecuali Bersama Kepolisian
Pada sesi khusus yang dipandu Hj. Zulaekah, mantan Ketua PWA DIY, peserta diminta untuk menelepon suami mereka, sekadar memberi kabar dan menyampaikan rasa rindu dengan mengucapkan “I love you.” Materi sederhana ini memicu tawa dan candaan karena beberapa peserta merasa canggung dan tidak terbiasa mengucapkan kata-kata mesra tersebut.
“Ibu-ibu, tanpa peran suami atau pasangan, kita tidak akan maksimal berbuat apa-apa. Menjaga hubungan baik dan menyenangkan pasangan itu penting, walau hanya dengan ucapan ‘I love you,’” kata Hj. Zulaekah.
Dr. Hj. Normasari, Wakil Rektor UAD, juga membawakan materi menarik tentang transformasi kepemimpinan, yang mengundang antusiasme para peserta. Diskusi ini semakin relevan mengingat situasi nasional yang baru saja mengalami pergantian pemerintahan.
Baca Juga: SD Muhammadiyah Sapen dan MIS Al Islamiyah Grojogan Juara MilkLife Soccer Challenge Yogyakarta
Menurut Ketua Panitia, Hj. Nuroh Hidayatun, Baitul Arqom yang dilaksanakan dalam tiga periode ini pada periode kedua berlangsung pada Sabtu-Minggu, 26-27 Oktober 2024, di UMY.
Para peserta Baitul Arqom meyakini bahwa materi apa pun yang diberikan dalam kegiatan ini selalu menginspirasi dan memperluas wawasan, terutama terkait perkembangan organisasi, kepemimpinan, dan isu-isu terkini. Perempuan Aisyiyah meyakini bahwa masa depan bangsa juga bergantung pada kiprah perempuan yang aktif dan peduli terhadap generasi bangsa. []