BacaJogja – Seorang anak perempuan berusia 3,9 tahun, berinisial ANS, dilaporkan tenggelam di Sungai Belik, Wonokromo I, Pleret, Bantul, Sabtu, 14 Desember 2024.
Kasatpolair Polres Bantul, AKP Martono, memimpin langsung upaya pencarian yang melibatkan berbagai elemen, termasuk Polsek Pleret, Basarnas DIY, BPBD Bantul, dan masyarakat setempat. Hingga Sabtu sore, pencarian masih berlangsung, namun korban belum ditemukan.
Kronologi Kejadian
Kejadian tragis ini bermula sekitar pukul 12.15 WIB ketika orang tua korban, menyadari anaknya tidak ada di halaman depan Pondok Pesantren Fadlun Minallah, lokasi tempat mereka tinggal. Halaman bermain tersebut berada di dekat Sungai Belik tanpa adanya pembatas.
Baca Juga: Jelajahi Kalender Event Yogyakarta 2025: Surga Acara Budaya dan Wisata
Saksi mata, Muhammad Jamaludin, yang juga santri di pondok tersebut, memeriksa rekaman CCTV pondok. Dalam rekaman, terlihat korban bermain di pinggir sungai sekitar pukul 10.10 WIB. Sayangnya, ia terpeleset dan terbawa arus sungai yang saat itu cukup deras akibat hujan.
Setelah menyadari hal tersebut, orang tua korban bersama santri dan masyarakat setempat melakukan pencarian di sekitar lokasi bermain, tetapi tidak menemukan hasil. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polsek Pleret, yang segera berkoordinasi dengan BPBD Bantul dan tim SAR untuk memulai pencarian.
AKP Martono menjelaskan bahwa kondisi sungai menjadi tantangan utama dalam pencarian korban. “Arus Sungai Mbelik saat kejadian cukup deras dengan kedalaman sekitar 80 cm. Ditambah lagi, lokasi kejadian berjarak kurang lebih 100 meter dari Sungai Opak, yang saat itu juga mengalami arus deras akibat hujan,” ungkapnya.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Kejuaraan Pacuan Kuda Hamengku Buwono X Cup ke-14 di SSA Bantul
Selain itu, cuaca hujan dan medan licin semakin memperumit upaya pencarian. Lokasi jatuhnya korban yang langsung bermuara ke Sungai Opak juga memperluas area pencarian. “Kami telah melakukan susur sungai di sepanjang Sungai Belik hingga Sungai Opak dengan melibatkan berbagai elemen SAR,” tambah AKP Martono.
Pencarian melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Anggota SAR Ditpolair Polda DIY, Kasatpolair Polres Bantul bersama tiga anggotanya, Anggota Polsek Pleret, Basarnas DIY, Satpol PP Kabupaten Bantul, TIM SAR DIY, FPRB Kalurahan Wonokromo, Tagana Bantul, dan lainnya.
Pencarian dilakukan dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet dan alat pencarian lainnya. Tim SAR juga berkoordinasi dengan masyarakat untuk memantau area sekitar yang berpotensi menjadi lokasi keberadaan korban.
Baca Juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di DIY: Manfaatkan Kesempatan Bebas Denda Hingga 20 Desember 2024!
AKP Martono mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama di area yang berisiko seperti sungai atau tempat-tempat terbuka tanpa pembatas. “Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada, terutama di sekitar area yang rawan seperti sungai atau daerah dengan medan licin,” ujarnya.
Pencarian korban akan dilanjutkan hingga malam hari jika cuaca memungkinkan dan akan diteruskan keesokan harinya jika korban belum ditemukan. Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih terus berupaya menemukan korban dengan memaksimalkan segala sumber daya yang ada. []