BacaJogja – Warga Dusun Senden II, Kalurahan Selomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, dibuat geger dengan penemuan jasad bayi di Dam Tempuran pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan dalam kondisi mengapung dan sudah meninggal dunia.
Penemuan bermula ketika seorang warga yang sedang memancing mencium bau menyengat di sekitar lokasi. Karena curiga, ia mencari sumber bau tersebut dan mendapati sesosok bayi mengapung di aliran air dam. Saksi kemudian memanggil perangkat dusun untuk memastikan dan segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Polisi Langsung Tangani Lokasi Kejadian
Setelah laporan diterima, tim gabungan dari Polsek Kalasan, Polsek Ngemplak, Inafis Polresta Sleman, serta perangkat desa dan Babinsa langsung mendatangi lokasi. Petugas memasang garis polisi, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan mengumpulkan keterangan dari warga sekitar.
Baca Juga: Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan di Gamping Sleman, Sempat Coba Bunuh Diri di Magelang
Jasad bayi kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Kalasan untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan tenaga medis dari Puskesmas Kalasan, bayi tersebut:
- Berjenis kelamin laki-laki
- Diperkirakan sudah meninggal lebih dari 24 jam
- Sudah cukup bulan dengan panjang sekitar 49,9 cm dan berat sekitar 3,3 kg
- Kondisi menunjukkan bayi lahir cukup bulan
- Tali pusar terpotong rapi dan masih terdapat ari-ari
- Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan
- Diduga lahir secara spontan
Baca Juga: Tragedi Pagi di Depan Gereja Nanggulan Kulon Progo: Perjalanan Terakhir Seorang Ibu Menuju Ibadah
Penyelidikan Masih Berlanjut
Kapolsek Kalasan AKP Wartono, S.H. memimpin langsung penanganan kasus ini bersama tim gabungan. Polisi kini tengah menyelidiki lebih jauh untuk mengungkap siapa orang tua bayi dan apa motif di balik pembuangan tersebut.
“Kami akan menindaklanjuti kasus ini secara mendalam. Dukungan informasi dari masyarakat sangat dibutuhkan,” ujar salah satu petugas di lokasi.
Kasus pembuangan bayi seperti ini menjadi perhatian serius di wilayah DIY. Aparat berharap masyarakat dapat meningkatkan kepedulian sosial dan segera melapor jika mengetahui kejadian serupa agar tragedi kemanusiaan seperti ini tidak terulang. (Sc: merapinews)






