Pencarian Pria Tenggelam di DAM Mrican Gajahwong Bantul Masih Nihil

  • Whatsapp
Pencarian Korban Tenggelam
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban tenggelam di DAM Mrican Gajahwong Bantul pada hari kedua. (Foto: Istimewa)

Bantul – Pencarian terhadap korban tenggelam di DAM Mrican Sungai Gajahwong Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada hari kedua, Senin, 5 April 2021 petang belum membuahkaan hasil. Pencarian terhadap pria bernama Ngadiman, 57 tahun, warga Jurang Bodon RT 9 RW 5 Jagalan, Kapanewon Banguntapan, Bantul, dilanjutkan hari ini, Selasa, 6 April 2021.

Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, pencarian pada hari kedua dilakukan dengan membagi lima 5 SRU. Pukul 12.30 WIB SRU 1 melakukan penyusuran ulang dengan metode body rafting dari lokasi kejadian Joglo Dahar kurang lebih 2 kilometer (Km). Pukul 12.35 WIB SRU 2 melakukan penyusuran ulang dengan metode body rafting dari Joglo Dahar ke toko sayur atau wilayah Lapangan Volly Toratan.

Read More

Umroh liburan

Baca Juga:

Pukul 12.40 WIB SRU 3 melaksanakan penyusuran ulang dengan metode body rafting dari toko sayur ke Tempuran Wonokromo sejauh 2,23 Km. Pukul 12.45 WIB SRU 4 unit perahu rafting melaksanakan penyisiran dari lokasi kejadian ke Bendung Tegal sejauh kurang lebih 10 Km.

Pukul 12.45 G SRU 5 tiga tim selam melaksanakan penyelaman di seputar lokasi kejadian juga dengan hasil nihil. “Hasil pencarian sampai pukul 17.00 WIB dengan hasil Nihil. Operasi SAR dilanjutkan hari ini pukul 06.00 WIB,” katanya, Selasa, 6 April 2021.

Korban Terbiasa Menyelam

Komandan Tim Basarnas DIY Adi Fahroni mengatakan, dari informasi yang didapatkan, korban yang tenggelam ini sudah terbiasa mencari ikan dengan cara diving atau menyelam. “Informasinya korban sudah terbiasa mencari ikan dengan cara menyelam,” katanya.

Saat kejadian, korban masuk ke dalam sungai dengan dilengkapi alat diving seperti tas pinggang, seberat kurang lebih 5 kilogram. Kemudian pria paruh baya tersebut masuk ke sungai di sekitar Dam. Sebelum kejadian, pihak keamanan setempat sudah mengingatkan korban agar naik ke permukaan.

Tak berselang lama, lanjut Adi, debit air sungai tiba-tiba naik dengan cepat lantaran terjadi hujan lebat di sisi utara. Korban yang berada di sungai rupanya terombang ambing air dan sempat berteriak meminta tolong.

Baca Juga:

Anak korban bersama salah satu saksi di lokasi kejadian berusaha membantu menggunakan bambu. Namun usahanya tidak membuahkan hasil atau meraih bambu yang disodorkan. “Mungkin korban sudah kehilangan tenaga dan akhirnya tenggelam,” ucapnya.

Adi menambahkan, kepada masyarakat untuk menghindari aktivitas di sungai karena cuacanya sedang ekstrem. Hall tersebut untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari. []

Related posts