Yogyakarta – Wuri Hartono, seorang seniman mengaku punya pengalaman mistis saat melukis sosok Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X beserta permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Pelukis ini merasa ada makhluk astral yang mengawasinya saat berkarya.
Si pelukis ini mengaku sesekali bulu kuduknya merinding meski makhluk tak kasat mata itu tidak mengganggunya. “Dia (makhluk halus) tidak mengganggu sih, hanya saja ada yang mengawasi saya dari belakang,” katanya Wuri ditemui di rumahnya di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Rabu, 2 Juni 2021.
Baca Juga:
Alumni Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Yogyakarta tahun 1992 ini mengaku merasakan kehadirannya tetapi tidak bisa melihatnya. Setiap kali menoleh ke belakang, tidak dijumpai sosok makluk gaib itu. Kondisi tersebut membuat bulu kuduknya merinding.
“Saya hanya membaca doa sebisanya”
Seperti seniman berkarya memilih waktu yang tepat. Wuri memilih berkarya pada malam hari, mulai pukul 02.00 sampai menjelang Subuh. Wuri merasa bisa mendapatkan inspirasi saat malam hingga dini hari.
Dia mengatakan, karya lukis Sri Sultan HB X dan GKR Hemas ini menjadi tantangan cukup berat baginya. Dalam menjalankan aktivitas berkaryanya ini, Wuri tidak menjalani ritual khusus. “Saya hanya membaca doa sebisanya. Semoga bagus hasilnya,” ungkapnya.
Baca Juga:
Wuri mengungkapkan, bagian paling sulit saat melukis detail muka sang raja dan ratu. Harus mencocokkan senyumnya seperti apa, posisi kepalanya bagaimana dan lain-lain. “Jadi kalau salah melukis, bisa nggak sesuai hasilnya,” ujarnya.
Butuh berapa lama dan untuk siapa lukisan tersebut? Wuri mengatakan, lukisan Sri Sultan HB X yang sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang didampingi sang istri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas ini selesai dikerjakan dalam kurun waktu dua minggu. Lukisan tersebut dipesan oleh seorang tokoh yang ada di kampungnya.