Madiun – Badan Intelijen Negara (BIN) hari ini menggelar vaksinasi massal serentak di sembilan provinsi di Indonesia. Salah satunya di SMPN 3 Mejayan Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kunjungan Jokowi ini didampingi Kepala (BIN), Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan S.H., M.Si.
Jokowi mengatakan, stok vaksin harus dihabiskan setiap hari karena stok banyak dan akan terus dikirim ke semua wilayah. “Banyak stok yang datang, habiskan lalu pusat kirim. Semua wajib vaksin baik pelajar maupun masyarakat. Saat ini semua wajib pakai masker. Indonesia pasti bisa,” kata Presiden Jokowi di Madiun saat zoom dengan beberapa wilayah, Kamis, 19 Agustus 2021.
Menurut Jokowi sekolah akan kembali dibuka jika semua pelajar sudah divaksin. “SMAN 1 Medan, Sumatera Utara, Ponpes Madrasah Arifah di Gowa Sulawesi Selatan, SMAN 1 Batang Anai, Sumatera Barat, Madrasah Aliyah Negeri Bontang, Kalimantan Timur, SMPN 11 Depok, Jawa Barat, SMPN 5 Kota Semarang, Jawa Tengah, Ponpes Pandanarang Sleman, Yogyakarta, SMAN 5 Pekanbaru, Riau, Ponpes Almubaroq, Serang Banten sudah vaksin, semua pelajar jika sudah divaksin maka pembelajar tatap muka bisa dilakukan,” kata Jokowi.
Baca Juga: Vaksinasi Pelajar Jadi Salah Satu Syarat Pembelajaran Tatap Muka di Bantul
Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan, kehadiran Presiden Jokowi menjadi penyemangat bagi semua untuk terus berjuang mewujudkan target vaksin pemerintah dua juta dosis per hari dan herd immunity nasional pada akhir 2021. “Belajar dari pengalaman penerapan PPKM Jawa-Bali diikuti dengan vaksin massif berdampak pada turunnya angka kasus positif dan turunnya angka kematian. Tentunya ini memberikan signal dan harapan bahwa vaksinasi menjadi salah satu kunci utama dalam penanggulangan Covid-19,” ujarnya.
Dia mengatakan, vaksinasi ini diselenggarakan BIN yang saat ini ada 50 ribu vaksin dan 50 ribu pembagian bansos secara serentak di sembilan provinsi. Untuk pelaksanaan vaksinasi di wilayah Jawa Timur, dilakukan di lokasi, yaitu Kabupaten Madiun, vaksinasi pelajar di pusatkan di SMP Negeri 3 Mejayan Sebanyak 2.500. Vaksin untuk pelajar SMP dan MTS sebanyak 1.050 orang (SMPN 1, 2 3, SMP Muhammadiyah Dan MTSN Mejayan), sementara SMA, SMK, MAN sebanyak 1.300 orang (SMKN Wonoasri, SMKN Mejayan, SMK Model, SMK, PGRI Wonoasri, MAN Mejayan) dan tiga pesantren 150 Orang MTS (Ponpes Pilangkenceng, Pondok Klencong, Ponpes Basyariah),” paparnya.
Baca Juga: Vaksinasi Menyelamatkan Nyawa, Ini Bukti Risetnya
Sedangkan door to door sebanyak 3.000 orang (selama dua hari) di Kampung Pesilat, Kelurahan Krajan Kecamatan Kejayan, Kabupaten Madiun dan pembagian bansos.
BIN ini vaksinasi serentak dilayani oleh dokter, vaksinator, dan mobile lab yang merupakan kelengkapan Medical Intelligence Bin. Mereka yang akan divaksin telah melewati screening kesehatan berupa ukur suhu tubuh, cuci tangan, swab antigen, cek tensi, wawancara riwayat kesehatan jika bagusd dilanjutkan registrasi dan vaksinasi. Setelah divaksin peserta diobservasi 30 menit, jika tidak ada gejala dapat kembali ke rumah.
Pada saat screening kesehatan jika ditemukan Swab Antigen Reaktif, pihak BIN menyiapkan mobile lab untuk dilakukan uji lanjutan Swab PCR dan protokol isolasi mandiri. “BIN sangat menaruh perhatian pada program vaksinasi Covid-19 bagi kalangan pelajar SMP SMA dan Ponpes yang merupakan generasi penerus dan tulang punggung kemajuan bangsa dan negara RI pasca pandemi Covid-19,” tegasnya.
Dia menjelaskan, hasil Monitoring Medical Intelligen Bin, Per 17 Agustus 2021 kasus pelajar sebanyak 389.000 kasus (10 persen dari total kasus terkonfirmasi) meningkat 139.000 kasus (55,6 persen), dibanding sebulan lalu (Per 18 Juli 2021), yaitu 250.000 Kasus. Artinya, terdapat penambahan 4.600 anak positif Covid-19 per hari dalam rentang waktu satu bulan terakhir.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Kagum Vaksinasi Drive Thru UGM Yogyakarta Tertib dan Merakyat
Budi Gunawan mengungkapkan, saat ini anak menjadi salah satu spreader (penular) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif baru di Indonesia. Medical Intelijen BIN mencatat, akumulasi kasus positif Covid-19 di Kabupaten Madiun saat ini mencapai 7.835 kasus setara dengan 2,16% kasus di Jatim dengan kasus anak (<18 tahun) sebanyak 550 kasus (7,02% dari total kasus). Sebagian besar kasus anak terdiagnosa positif tanpa gejala dan tidak menjalani isolasi sehingga memicu tingginya klaster keluarga dan komunitas.
“Oleh karenanya, program vaksinasi ini diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klister keluarga, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19. Kunjungan Presiden menyemangati kami untuk terus berjuang agar herd immunty dapat segera tercapai, ekonomi dapat di buka khususnya untuk menyelamatkan UMKM dan kami dapat konsentrasi untuk mengawal pembangunan nasional,” kata dia. []