Bantul – Sidang perkara sate sianida dengan terdakwa Nani Aprilliani Nurjaman, 25 tahun, yang menyebabkan anak seorang ojek online, Naba Faiz, 10 tahun, meninggal kembali digelar di ruang sidang 1 Cakra, Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Kamis, 21 Oktober 2021. Dalam sidang ini, terdakwa Nani menjalaninya secara daring dari Lapas Perempuan Wonosari, Gunungkidul.
Hal menarik dari sidang dengan agenda pemeriksaan saksi ini yakni menghadirkan Aiptu Y Tomi Astanto, anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta. Tomi diketahui menjadi target racun sate sianida.
Dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Aminuddin ini, hakim memberikan kesempatan bagi Nani untuk memberikan pesan kepada Tomi. Nani memberi pesan dalam persidangan itu sembari menahan isak tangis.
Baca Juga: Si Cantik Sate Sianida Segera Menjalani Sidang di PN Bantul
“Terima kasih untuk tahun-tahun yang sudah kita lalui bersama-sama. Dalam penuh cinta, penuh kasih sayangmu yang luar biasa dan perhatian luar biasa. Terima kasih banyak saudara Yohanes Tomi Astanto,” kata Nani.
“Hingga saatnya kini saya menyadari bahwa semua itu… Terima kasih kasih tahun-tahun bersama yang penuh cinta, cintamu yang luar biasa terhadap saya ternyata di balik itu semua kamu kebohongan luar biasa. Mulut Manismu berbisa,” kata Nani.
Di sidang itu, hakim menanyakan kepada Nani soal status pacaran. Nani pun mengaku masih berpacaran dengan Tomi sampai 2021 awal. Namun, Nani membenarkan keterangan Tomi bahwa mereka tidak pernah tinggal bersama.
Baca Juga: Alasan Polres Bantul Tak Hadirkan Tomi dan Istri saat Rekonstruksi Sate Sianida
“Tidak pernah (tinggal bersama). Saya pernah diajak bertemu dengan pak RT (di Cepokojajar, Piyungan, Bantul) tapi maksud kami berdua, saudara Tomi bertamu. Kalau untuk tinggal tidak, untuk bertamu. Tomi ini ngakunya calon saya, tapi bukan menikah. Tinggal satu rumah tidak,” jelas Nani.
Saat disinggung soal pernyataan Tomi bahwa tidak pernah ada janji untuk menikah. Nani pun menjawab, bahwa Tomi selalu bilang cinta. “Cuma bilang cinta-cinta. Setiap saya tanya,” katanya.
Saat ditanya soal racun sianida, Nani mengaku Tomi tidak tahu dirinya membeli sianida. Nani nekat akan mengirimkan paket sate sianida karena sakit hati ditinggal menikah Tomi. “Betul yang mulia (karena sakit hati). Betul untuk Tomi. Cinta cinta cinta bohong. Itulah laki-laki Yang Mulia,” katanya.
Baca Juga: Si Cantik Sate Sianida Menangis saat Rekonstruksi di Polres Bantul
Dalam persidangan sebelumnya, Tomi mengaku mengenal Nani sejak 2015. Kemudian keduanya akrab pada tahun 2017 dan sempat berpacaran. “Kalau saya kenal pertama tahun 2015 sebagai teman biasa. Mulai dekat tahun 2017 awal. Jalan bareng,” kata Tomi.
Saat ditanya hakim kedekatan dalam arti pacaran, Tomi mengakuinya. “Iya,” jawab Tomi
Tomi menjelaskan, pada September 2017 dia menikah dengan istrinya yang sekarang. Setelah itu dia mulai menjauh dari Nani, meski masih sempat bertemu untuk makan. Meski saat itu diakui juga belum ada kata putus. “Ketemu, (dia) ajak makan. Kalau pacaran sudah tidak. Teman biasa,” katanya.
Baca Juga: Status Nikah Siri dan Keseharian si Cantik Sate Sianida di Bantul
Setelah Tomi menikah, Nani memang masih kerap mengajak bertemu tapi Tomi kerap menolak. Setiap menelpon, Nani selalu mengutarakan keinginan bertemu.
Seperti diketahui, kasus sate sianida terjadi pada 25 April 2021. Nani membeli sate dengan diberi racun sianida yang tujuannya awalnya meracuni Tomi. Namun, sate dikirim melalui ojek secara offline dengan driver Bandiman. Istri Tomi di rumah tidak mau menerima sate itu karena tidak mengenal si pengirim.
Bandiman membawa pulang sate untuk berbuka puasa di rumah. Akhirnya Naba Faiz, anak Bandiman meninggal setelah mengkonsumsi sate sianida itu. Setelah ditelusuri akhirnya Nani ditangkap polisi pada 30 April di rumahnya di Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. []