Bukit Paralayang Giri Sembung Kulon Progo, Destinasi Wisata yang Memacu Adrenalin

  • Whatsapp
landing paralayang
Pelayang berhasil landing di Lapangan Boro saat Festival Paralayang di Kalurahan Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Rabu, 17 November 2021. (Foto: Luciani Berthin Aninda)

Kulon Progo – Paralayang atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan paragliding, merupakan olahraga terbang bebas dengan menggunakan parasut, kemudian lepas landas dengan kaki yang memiliki tujuan rekreasi maupun kompetisi.

Paralayang akan lepas landas dari sebuah lereng, bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut bisa melayang tinggi di angkasa. Secara keseluruhan paralayang dapat bergerak karena adanya angin tanpa menggunakan mesin.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Bukit Paralayang Watugupit, Wisata Keren dengan Spot Terbaik Berburu Sunset di Yogyakarta

Olahraga ekstrem yang memacu adrenalin seperti paralayang saat ini telah memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan usia. Mulai dari usia remaja hingga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan tak mau kalah untuk ikut merasakan serunya sensasi bermain paralayang.

Pada Rabu, 17 November 2021, Dinas Pariwisata Kulon Progo menggelar Festival Paralayang di Kalurahan Banjarasri, Kapanewon Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Festival ini diikuti puluhan atlet baik dari Kulon Progo dan Yogyakarta maupun dari derah lain yaitu Jawa Tengah dan Bali. Acara ini didanai Dana Keistimewaan Yogyakarta.

antusias warga
Antuias warga menyaksikan Festival Paralayang di Kalurahan Banjarasri, Kalibawang, Kulon Progo, Rabu, 17
November 2021. (Foto: Luciani Berthin Aninda)

Para atlet paralayang take off atau terbang dari Bukit Giri Sembung yang berada di Padukuhan Sumbersari, Kapanewon Kalibawang dan kemudian mendarat di Lapangan Boro yang berjarak 1,9 kilometer dari Bukit Giri Sembung. Di mana sepanjang rute penerbangan, pelayang akan disuguhi dengan keindahan alam dari atas ketinggian mulai dari hamparan sawah yang hijau dan asri sepanjang Jalan Kepiton Boro hingga indahnya bentangan perbukitan menoreh.

Baca Juga: Bupati Gunungkidul Model Video Klip Embung Batara Sriten

Festival paralayang ini terbuka untuk umum, siapa saja boleh menyaksikan dan tidak dipungut biaya alias gratis. Tak heran banyak warga Kalurahan Banjarasri dan sekitarnya dengan semangat ikut menyaksikan festival paralayang. Warga dari luar daerah juga tak mau kalah untuk ikut menonton dan memerihkan acara ini.

Paralayang
Seorang atlet paralayang yang sedang melayang di udara yang berhasil take off dari puncak Bukit Giri Sembung. (Foto: Luciani Berthin Aninda)

Bagi warga setempat, olahraga paralayang tergolong baru. Sasana paralayang Giri Sembung baru dibuka sekitar tiga bulan lalu, sehingga event paralayang ini menjadi hal yang menarik bagi warga Banjarasri. Dengan dibukanya sasana paralayang Giri Sembung diharapkan bisa menjadi awal yang baik untuk perkembangan wisata yang lebih maju bagi Wisata Banjarasri.

Baca Juga: Puncak Suroloyo Menoreh Kulon Progo, Keindahan Alam yang Sarat Legenda

Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito berharap dibukanya Bukit Giri Sembung sebagai sasana paralayang maka potensi yang ada di sekitarnya bisa berkembang dan semakin diminati oleh banyak kalangan. Diharapkan dapat menjadi daya tarik wisatawan serta bisa menjadi sarana untuk meningkatkan ekonomi serta pemberdayaan warga sekitar.

Pada kesempatan itu , Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana memberikan apreasiasi positif akan adanya Festival Paralayang ini sebagai potensi wisata baru yang ada di Kulon Progo. “Melalui festival ini, semoga potensi wisata paralayang yang ada di Giri Sembung bisa berkembang dan menjadi destinasi wisata yang semakin dikenal oleh masyarakat luas,” ungkapnya. []

Artikel kiriman Luciani Berthin Aninda, Mahasiwa Public Relations ASMI Santa Maria Yogyakarta

Related posts