Bregada Rakyat Malioboro Menjadikan Jogja Semakin Istimewa

  • Whatsapp
bregada malioboro
Prosesi pergantuan Bregada Malioboro digelar secara terbatas di Kepatihan, Yogyakarta,. (Foto: Pemda DIY)

Yogyakarta – Prosesi pergantian Bregada Rakyat di Kawasan Malioboro Yogyakarta selalu menjadi magnet wisatawan untuk menyaksikannya. Berhubungan masih pandemi, prosesi digelar secara terbatas di Pendapa Wiyata Praja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa 14 Desember 2021.

Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, atraksi pergantian Bregada Rakyat Malioboro telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan. “Dari kebiasaan seluruh masyarakat di Yogyakarta di semua kelurahan dan kalurahan, ada bregada. Bahkan saat dilaksanakan Festival Bregada, kalau tidak dibatasi, jumlahnya bisa lebih dari 500 bregada,” katanya.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Suasana Sekaten di Malioboro Mall Yogyakarta

Pada acara ini secara simbolis melepas empat bregada rakyat yang akan menjaga kawasan Malioboro. Keempat pasukan ini yakni Bregada Saeka Kapti, Bregada Wirososro, Bregada Rekso Winongo, dan Bregada Suryatmaja. “Keberadaan Bregada Rakyat Malioboro ini menjadikan Jogja semakin Istimewa,” ungkap Sekda.

Sekda mengatakan, adanya Bregada Rakyat Malioboro, mmenjadikan wisatawan semakin tertarik. “Sangat atraktif dan menarik untuk bisa berfoto bersama. Namun alangkah baiknya kalau bregada ini juga dibekali dengan informasi. Sehingga wisatawan yang bertemu dengan bregada seperti bertemu dengan guide yang pandai, yang bisa menyajikan informasi dengan menarik,” jelasnya.

bregada rakyat malioboro
Prosesi pergantuan Bregada Malioboro digelar secara terbatas di Kepatihan, Yogyakarta,. (Foto: Pemda DIY)

Tiga Tugas Bregada Rakyat Malioboro

Mantan Kepala Disdikpora DIY ini mengatakan, pergantian ini juga menjadi momentum bagi pergantian dalam bertugas di Malioboro. “Harapan saya, teman-teman di Dinas Pariwisata DIY bisa membuat event yang berlangsung secara kontinyu dan pergantian bregada dapat dilakukan tak hanya di satu tempat namun juga di tempat lain,” pesannya.

Baca Juga: Nyadran Agung Makam Sewu Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021, Ini Filosofinya

Untuk tugas keempat bregada, selanjutnya akan berjaga setiap akhir pekan Sabtu dan Minggu. Jam operasional penjagaan dilakukan sejak pukul 15.30 WIB hingga 21.00 WIB. Total ada lima pasang prajurit yang berjaga di lima titik kawasan Malioboro.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan keempat bregada memiliki tiga tugas penting. Pertama sebagai ikon pariwista, kedua sebagai agen promosi pariwisata. Peran ketiga sesuai kondisi menjadi agen pengawas protokol kesehatan Covid-19 di kawasan Malioboro.

Baca Juga: GKR Indonesia Gelar Vaksinasi Bertajuk Bhinneka Tunggal Ika di Keraton Yogyakarta

“Jadi selain ikon parwisata dan agen promosi pariwisata juga sebagai agen protokol kesehatan CHSE. Kalau ada wisatawan tak pakai masker diingatkan, lalu tidak jaga jarak dan kerumunan ditegur. Fungsinya untuk menjaga prokes,” jelasnya.

Singgih menuturkan Bregada Rakyat Malioboro adalah program lanjutan dari Atraksi Budaya di Sepanjang Malioboro. Keberadaannya menjadi salah satu penguat berbasis budaya dibentang sumbu filosofi.

Sejatinya program ini telah berjalan sejak awal 2020. “Sekarang dapat revitalISasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk tata busana, tata rampak dan tata gending. Semua direkonstruksi agar menarik jadi ikon pariwisata di Yogyakarta,” ungkapnya. []

Related posts