Yogyakarta – Presiden Joko Widodo menyebut varian Omicron telah masuk ke Indonesia. Presiden sudah menggelar rapat dengan kepala daerah untuk mengantisipasi agar varian ini tidak meluas ke daerah.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berdasarkan arahan Presiden Jokowi, ada strategi yang perlu ditingkatkan dan diwaspadai agar varian ini tidak meluas, termasuk ke Yogyakarta. “Utamanya adalah tetap memastikan berjalannya protokol kesehatan dengan pengawasan,” kata Sri Sultan usai mengikuti video conference Pengarahan Presiden RI, Kamis, 16 Desember 2021.
Baca Juga: Mudik ke Sleman Saat Liburan Nataru? Siap-siap Diawasi Satgas Covid-19
Raja Keraton Yogyakarta ini menegaskan kontrol lapangan terutama pada daerah atau tempat yang memiliki interaksi tinggi. Baik itu di mal atau pertemuan-pertemuan yang menimbulkan kerumunan.
Ngarsa Dalem mengungkapkan, strategi kedua selain meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan, yakni dengan melakukan percepatan vaksinasi. Untuk vaksinasi anak di Yogyakarta akan dimulai pada Sabtu, 18 Desember 2021.
Baca Juga: Sri Sultan Beberkan Antisipasi Lonjakan Covid-19 Varian Omicron dan Nataru
Sri Sultan mengatakan, meski pada Sabtu siswa sudah memasuki libur, namun sekolah diminta memudahkan pelaksanaan vaksinasi dengan dilakukan tatap muka terbatas. “Jika libur nanti kita kesulitan proses vaksinasi dan tidak bisa kontrol,” ungkapnya.
Sedangkan strategi ketiga yakni melakukan testing dan tracing kontak erat karena potensi masuknya Omicron dari orang luar yang masuk ke Yogyakarta. Menurutnya, meskipun identifikasi varian harus dilakukan melalui tes laboratorium, tapi testing dan tracing akan dilakukan sesuai standar yang sudah ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Klaster Takziah Sedayu Bantul Bikin Kasus Covid-19 di Yogyakarta Melonjak
Di samping itu, suami dari GKR Hemas ini memastikan akan mengecek ketersediaan obat dan oksigen di rumah sakit. Meski Yogyakarta sudah mampu memproduksi, namun jika diperlukan atau kebutuhan tinggi, Pemda DIY akan mendatangkan dari luar.
Sedangkan untuk shelter, kemungkinan akan membuka shelter milik Dinas Sosial dan PU. Di shleter tersebut sampai saat ini bed dan sebagainya masih ada. “Hanya perlu menyiapkan tenaga kesehatan,” ungkap Sultan. []