Sri Sultan Beberkan Antisipasi Lonjakan Covid-19 Varian Omicron dan Nataru

  • Whatsapp
Sultan dan Luhut
Sri Sultan HB X dan Luhut Binsar Pandjaitan saat rakor secara daring. (Foto: Dok. Pemda DIY)

Yogyakarta – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rakor bersama Gubernur se-Jawa Bali, kementerian secara daring terkait potensi peningkatan kasus Covid-19 dari penemuan varian Omicron. Rakor yang digelar pada Rabu, 1 Desember 2021 ini juga diikuti para pakar kesehatan serta epidemiolog.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengungkapkan, kasus di DIY saat ini masih fluktuatif cenderung landai. Beberapa peningkatan disinyalir dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM), namun masih sangat terkendali karena penanganan yang cepat dan tepat.

Read More

Baca Juga: Sri Sultan HB X Memperketat Wisatawan Masuk Yogyakarta Jelang Libur Nataru

“Kenaikan kasus rata-rata anak-anak yang tatap muka. Alhamdulillah bisa cepat ditangani dan lokal saja, tidak terlihat penularan pada sektor lain kecuali pada PTM. Jadi kenaikan hari ini, besok sudah ada yang turun karena sudah bisa ditracing,” kata Sri Sultan.

Menurut dia, terkait antisipasi lonjakan angka kasus dari varian Omicron dan menjelang libur Natal dan Tahun Baru, sudah menyiapkan dua shelter isoter. “Kami menyiapkan dua tempat untuk kemungkinan nanti isoter,” ungkapnya.

Namun, Raja Keraton Yogyakarta ini berharap shelter yang disiapkan tersebut tidak digunakan. Dengan kata lain tidak ada lonjakan kasus dampak libur Nataru. “Persiapan-persiapan antisipasi seperti ini sudah kami koordinasikan,” ungkapnya.

Baca Juga: Pengunjung Destinasi Wisata di Kabupaten Bantul Harus Sudah Vaksin

Ngarsa Dalem mengungkapkan, untuk vaksinasi di Yogyakarta saat ini sudah berhasil mencapai 96 persen dosis pertama dari total penduduk. Per awal Desember 2021 ini, targetnya sudah 100 persen. Selain itu, Pemda DIY juga sudah secara khusus memberikan instruksi untuk seluruh puskesmas di DIY melayani vaksinasi secara massal sehingga target bisa terlampaui.

Pada kesempatan itu, Luhut mengungkapkan Omicron terindikasi kuat memiliki tingkat transmibilitas yang lebih tinggi. Dari data yang didapat dari WHO, dari 100 persen yang dirawat di rumah sakit karena Omicron, 13 persen sudah divaksin dan sisanya atau 87 persen belum divaksin.

Baca Juga: Pariwisata Sleman Antisipasi Hadapi Cuaca Ekstrem La Nina

“Bisa ditarik kesimpulan bahwa vaksinasi meningkatkan kekebalan terhadap jenis-jenis mutasi virus yang telah berkembang,” ungkapnya.

Dia berpesan agar kepala daerah lebih waspada dan menggenjot penyelesaian vaksinasi. Pengetatan transportasi masyarakat terutama daerah yang memiliki bandara internasional harus pula ditingkatkan.

“Saya minta disiplin penggunaan Peduli Lindungi ditingkatkan di tempat-tempat publik seperti mall dan tempat wisata, jangan sampai kita terlena karena saat ini cenderung landai. Jangan sampai pula varian Omicron ini menginveksi masyrakat kita,” tutup Luhut. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *