Yogyakarta – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sembilan imbauan kepada warga, pelaku wisata menjadi teladan menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Imbauan disampaikan dalam Sapa Aruh: Tetap Hati-hati dan Waspada, Sambut Natal dan Tahun Baru yang digelar di Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 21 Desember 2021.
Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, menjelang pungkasaning warsa 2021 ini, merypakan kali kedua di mana warga masih harus lila-legawa merayakan Natal dan Tahun Baru dalam suasana penuh kehati-hatian. Satu hal yang pasti, masyarakat menjadi subjek utama dalam melewati suasana ini.
Baca Juga: Satpol PP DIY Beli Ninja ZX-25R Biar Tidak Keteteran Mengawal Sultan HB X
Dalam suasana pagebluk menjelang Natal dan Tahun Baru ini, Ngarsa Dalem memberi sembilan imbauan yang semestinya menjadi perhatian warga Yogyakarta. Sembilan pesan atau imbauan tersebut yakni:
1. Instansi pemerintah, Satgas Covid-19, diharapkan siap sedia 7×24 jam serta memperkuat upaya manunggaling rakyat lan pamong dan koordinasi lintas sektor. Satgas di tingkat RT-RW, padukuhan, dan kelurahan untuk turut mengawasi titik-titik wisata dan keramaian.
2. Satgas Covid-19 kembali berkoordinasi dan mengaktifkan shelter atau faskes. Dalam berinteraksi dengan para wisatawan, tetap mengedepankan grapyak-semanak meski dengan menjaga jarak, dan tetap semedulur.
Baca Juga: Isi Lengkap Sapa Aruh Sri Sultan HB X untuk Warga Jogja Istimewa Jelang Nataru
3. Demi keselamatan dan kemaslahatan bersama, Sri Sultan melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta acara Old and New Year, baik terbuka maupun tertutup, karena berpotensi menimbulkan kerumunan.
4. Pendataan atau wisatawan yang berkunjung ke DIY, harus senantiasa legawa, ikhlas dan mandiri dalam melaksanakan prokes 5M. Tak perlu sampai ditegur dan diingatkan, karena kesadaran pribadi adalah utamanya, hakikatnya semunya ingin sehat dan selamat
5. Pelaku wisata dan travel agent, diharapkan menjadi teladan terdepan dalam menavigasi dan menaati ketentuan yang berlaku.
Baca Juga: Kapolresta Pastikan Tak Ada Penutupan Malioboro Saat Malam Tahun Baru
6. Bagi umat Nasrani, dimohon untuk tetap melaksanakan prokes saat merayakan Natal. Kapasitas Gereja betul-betul diperhatikan, seandainya pun tidak memungkinkan untuk beribadah di gereja, diharapkan bisa lila-legawa beribadah secara online tanpa mengurangi makna Natal.
7. Warga senantiasa menjaga suasana agar tetap damai dengan mengedepankan toleransi dan tepa-sarira, turut menjaga kohesi sosial dengan prinsip sayuk-rukun antarumat beragama.
8. Mengingatkan momentum yang telah dicapai sampai saat ini dapat dijaga dengan baik. Virus Covid-19 masih sangat mungkin bermutasi, disertai berbagai gejala yang terkadang tidak disadari. Apalagi, varian Omicron telah ditemukan menjangkiti negeri ini, jangan sampai lengah dan abai protokol kesehatan.
Baca Juga: ODGJ di Kulon Progo Tertinggi di Yogyakarta, Peringkat Kedua Nasional
9. Akhir tahun 2021 dapat dijadikan sebagai tonggak awal kebangkitan nyata bagi Indonesia dan seluruh rakyat dengan harapan pada 2022 ada masa depan yang cerah bagi semua insan manusia.
Secara khusus, Sri Sultan HB X meminta Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan perhatian lebih terkait dengan aktivitas dan penegakan protokol kesehatan di Malioboro, mengingat selama libur Nataru, tidak akan dilakukan penutupan Malioboro.
“Malioboro itu perlu pengawasan. Kalau siang wisatawan mungkin bisa dibagi ke kabupaten dan kota. Kalau malam, semua ya, ambruknya di Malioboro. Tinggal, nanti Pemkot Yogyakarta bagaimana me-maintain Malioboro,” ungkap Sri Sultan. []