Yogyakarta – Klitih atau kejahatan jalanan yang dilakukan anak atau pelajar kembali menjadi perbincangan hangat di Yogyakarta. Selain kembali marak, klitih trending di Twitter dengan tagar #SriSultanYogyaDaruratKlitih dan #YogyaTidakAman.
DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta ikut prihatin dengan aksi klitih yang kembali marak ini. “Fenomena klitih di Jogja sangat memprihatin dan menyedihkan,” kata Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana, Rabu, 29 Desember 2021.
Baca Juga: Polres Sleman Tangkap Enam Pelaku Geng Klitih yang Bacok Korban di Jalan Kaliurang
“Betapa kota pelajar tempat siswa dan mahasiswa dari berbagai tempat, menjadi mengkhawatirkan dan mencekam di malam hari karena aksi anak-anak muda yang tidak bertanggung jawab,” kata Huda lagi.
Politikus PKS ini meminta aparat sejak awal mendeteksi aksi klitih dan melakukan pencegahan. Dia menyakini dengan teknologi yang ada saat ini mampu melakukan deteksi dini koordinasi koordinasi gang klitih. “Selain itu kerja sama erat dan komunikasi dengan sekolah juga harus dilakukan untuk pencegahan,” jelasnya.
Baca Juga: Warganet Sentil Sri Sultan, Yogyakarta Darurat Klitih Trending Twitter
Menurut dia, hal sangat penting lainnya adalah harus menindak tegas terhadap peredaran minuman keras ilegal. Mayoritas aksi klitih dalam pengaruh miras atau narkoba sehingga muncul kenekatan yang tidak masuk akal.
“Peredaran miras dan narkoba ini harus diberantas, disesuaikan aturan yang ada. Apalagi oplosan yang membahayakan jiwa. Jika miras narkoba bisa dicegah saya yakin 90 persen aksi klitih bisa dicegah juga,” jelasnya.
Baca Juga: Bantu Tangkap Pelaku Klitih, Kapolres Bantul Beri Hadiah SIM Gratis
Huda mengatakan, saat ini akses miras ilegal sangat mudah dan murah. Bahkan ada toko miras jelas ilegal berani iklan massif di medsos. “Aneh juga menurut saya kalau mau klitih berhenti tapi peredaran ilegal miras dibiarkan,” ungkapnya.
Poin berikutnya adalah tindakan hukum yang tegas kepada pelakunya agar menimbulkan efek jera. “Pelaku harus ditindak sesuai hukum yang berlaku, meskipun usia mereka anak-anak tapi membahayakan sekali tindakannya,” tegasnya. []