Kulon Progo – Pencarian pada hari ketiga terhadap dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Glagah Kulon Progo membuahkan hasil. Tim SAR gabungan menemukan jenazah Oktafiansah Rahmadan Zahwan, 18 tahun, di perairan Karangwuni pada Selasa, 29 Maret 2022 pukul 09.30 WIB. Sedangkan si adik, Ivander Tristan Zahwan, 9 tahun, hingga tadi sore belum ditemukan.
Kakak adik ini terseret ombak saat berwisata di Pantai Glagah, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta pada Minggu, 226 Maret 2022. Keduanya beralamat di Jalan Gedong Kuning, Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Satu Korban Pantai Glagah Kulon Progo Ditemukan Meninggal
Humas Basarnas Yogyakarta Pipit Eriyanto mengatakan, pencarian pagi pukul 09.30 WIB, Tim SAR Gabungan menemukan korban atas nama Oktafiansah Rahmadan Zahwan di perairan Karangwuni. Korban dievakuasi Ke RSUD Wates. “Sampai pukul 17.00 WIB untuk pencarian korban kedua masih nihil,” katanya, Selasa, 29 Maret 2022.
Menurut dia, pencarian siang dimulai pukul 14.30 WIB dibagi 3 SRU; yakni SRU 1 melakukan pemantauan di pemecah ombak Pantai Glagah, SRU 2 melakukan penyisiran dari mercusuar ke arah timur sampai Pantai Bidara sejauh 1 kilometer (Km) dan SRU 3 melakukan penyisiran dari Pantai Panjatan 3 ke arah barat sampai Pantai Bidara sejauh 2 Km.
Baca Juga: Ketinggian Ombak saat Menyeret Kakak Beradik di Pantai Glagah Kulon Progo
Seperti diberitakan sebelumnya, musibah berawal saat kedua korban beserta keluarga, termasuk ayah korban berwisata di Pantai Glagah sekitar pukul 12.50 WIB. Awalnya hanya duduk-duduk di tepi pantai. Tiba-tiba datang ombak besar menyeret Tristan sampai di bibir pantai.
Oktafiansyah berusaha menolong dengan menarik korban. Awalnya sudah berhasil menarik tangan Tristan dalam genggaman. Namun datang lagi ombak besar susulan menyeret keduanya ke tengah dan mereka terlepas.
Baca Juga: Kronologi Kakak Adik asal Kotagede Terseret Ombak Pantai Glagah Kulon Progo
Menurut dia, kedua korban terseret arus ke tengah. Kedua korban terpisah setelah diterjang ombak besar susulan dan setelah itu tidak terlihat. “Usai kejadian anggota Sarlinmas sudah berupaya menolong ke selatan namun korban sudah hilang,” ungkapnya. []