Yogyakarta – Minya goreng kemasan tidak hanya sulit didapat di pasar tradisional atau warung-warung. Namun di sejumlah toko jejaring juga sering terbatas stoknya. Tak heran konsumen tidak mendapatkan barang yang susah dicari dalam dua bulan terakhir ini.
Ketersedian minyak goreng di toko jejaring yang kerap kosong ini terungkap saat Tim Pengendali Infasi Daerah (TPID) DIY melakukan pemantauan terhadap ketersediaan Bahan Pokok Pangan di tingkat Distributor Pasar Modern Alfa Midi di Gedongkuning, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Rabu, 6 April 2022.
Baca Juga: Polisi Gencar Sidak Distributor Minyak Goreng di Yogyakarta
Brand Manager Alfa Midi Kantor Cabang Jateng-DIY, Widodo mengatakan, Alfa Midi yang bergerak di bidang distributor bahan pangan bagi pasar swalayan dan modern saat ini siap membantu pemerintah dengan menyediakan keperluan masyarakat.
Menurut dia, HET menjadi hal medasar yang diterapkan oleh Alfa Midi. “Misalnya saja minyak goreng Bimoli kemasan 2 liter dijual Rp.50.000,00. Sedangkan gula pasir eceran dengan Rp13.500 per kilogram,” katanya.
Baca Juga: Antrean Operasi Pasar Minyak Goreng di Gunungkidul Mengular
Asisten Perekonomian Pembangunan Sekda Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Saktiyana mengatakan, minyak goreng curah di Kabupaten Gunungkidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta masih sulit didapatkan. Tetapi untuk kemasan telah tersedia di toko-toko modern dengan harga yang berbeda dari harga sebelumnya.
Menurut dia, dari pantauan di tingkat distributor di Kulon Progo telah masuk 29 ton minyak goreng kemasan, belum normal dan belum masuk semua karena stok biasanya 40 ton minyak goreng kemasan.
“Minyak goreng mulai lancar masuk sejak dihilangkannya HET. Namun, untuk minyak goreng curah masih sulit ditemukan,” katanya. []