BacaJogja – Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2017 menyatakan Kabupaten Bantul sebagai Kota Kreatif Kriya. Bumi Projotamansari pun mendaftarkan diri sebagai salah satu jejaring kota kreatif dunia versi UNESCO.
Untuk menjadi jejaring kota kreatif dunia versi UNESCO ini, Bantul sudah memulai proses melalui Indonesia Creative City Society (ICCS).
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Bantul sebagai kota kreatif semakin meningkat. Hingga saat ini, sektor industri kreatif masih menjadi sektor andalan mengingat banyaknya sumber daya manusia yang menggeluti sektor ini di Bantul.
Baca Juga: Sosok Surati, si Tangan Terampil Pembuat Anyaman Mendog dan Debog di Kulon Progo
Dia menyontohkan di Kasongan, Bangunjiwo. Di wilayah ini masih mempertahankan titel sebagai sentra kriya yang produknya tak hanya diterima pasar lokal saja. “Produknya sudah merambah hingga tingkat internasional,” katanya saat mengunjungi sentra industri kreatif Kasongan pada Rabu, 14 April 2022.
Menurut dia, jika Bantul berhasil menembus sebagai jejaring kota kreatif dunia, tentu akan turut mendorong ekosistem yang mapan di sektor industri kreatif. “Apalagi industri kreatif di Bantul kini mulai menggeliat dan menemukan pasar kembali usai vakum akibat pandemi,” ungkapnya.
Baca Juga: Tas Kulit Batik Abdarta, Karya Mahasiswa UNY Calon Ikonik Kerajinan Yogyakarta
Bupati memohon doa dan dukungan kepada masyarakat agar upaya menjadikan Bantul sebagai salah satu jejaring kota kreatif dunia bisa terwujud. “Salah satu manfaat jika Bantul menjadi salah satu jejaring kota kreatif dunia yakni popularitas Bantul sebagai kota kreatif semakin meningkat. Pangsa pasar akan semakin luas,” katanya.
Perajin di Kasongan, Sugiyono, mengatakan kran ekspor mulai dibuka untuk negara-negara seperti Perancis, Belanda, dan Australia. Tentu kondisi ini membuat perajin semakin termotivasi setelah sekian lama vakum karena pagebluk. []