Seniman Yogyakarta dan Mancanegara Kolaborasi di Jogja Cross Culture 2022

  • Whatsapp
Jogja Cross Culture
Pertunjukan Jogja Cross Culture di Titik Nol Kilometer Yogyakarta 3 - 4 Agustus 2019. (Foto: Facebook/Pipo Arokhmanuri)

BacaJogja – Jogja Cross Culture (JCC) pertama kali digelar 2019. Event ini terinspirasi dari sejarah Yogyakarta yang kental dan terbuka akan keragaman lintas seni budaya. Tahun ini kembali digelar di kawasan Teras Malioboro II akhir pekan ini, Sabtu-Minggu 14 hingga 15 Mei 2022.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, JCC digelar bukan sebatas jadi pertunjukan, namun proses mencipta karya dengan kolaborasi antarseniman dengan melibatkan masyarakat. “JCC pada dasarnya merupakan event yang bertujuan untuk memperkenalkan karya seni lintas budaya,” katanya, Kamis, 12 Mei 2022.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Ini Dia 12 Event Unggulan Wisata Selama 2022 di Kota Yogyakarta

Hari pertama menampilkan street art oleh seniman muda Yogyakarta. Puncak hari kedua atau Minggu mulai pukul 19.00 WIB. Selain menampilkan dari 14 kemantren, juga kolaborasi flashmob tari kecak antara PKL Malioboro dan Siswa SMKI.

Selain itu juga pertunjukan kolaborasi seniman lokal seperti Boedhi Pramono, Agung Gunawan, Cak Rina, Erson Padapiran, Sabina Tisa, Deden Bulenk, dan Sagitama dengan seniman mancanegara Tony Yap dari Australia dan Cristina Duque dari Ekuador.

Baca Juga: UU Keistimewaan dan Peluang Bisnis Kostum Kesenian di Yogyakarta

Pertunjukan jalanan para seniman dalam dan luar Kota Yogyakarta pada event JCC ini juga bisa disaksikan Channel YouTube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, YKTV, Pemkot Jogja dan Jogja Cross Culture.

Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan, JCC 2022 diharapkan membangkitkan gelaran seni budaya setelah dua tahun lama redup karena pandemi Covid-19. “Makin banyak gelaran seni budaya maka makin terbuka kesempatan bagi seniman untuk tampil,” ujarnya.

Baca Juga: Semangat Baja Lintas Batas Komunitas dalam Pameran Seni Rupa Perempuan di Yogyakarta

Program Director RM Altiyanto Henryawan menambahkan, Jogja Cross Culture 2022 menjadi momentum memanfaatkan kembali ruang-ruang publik sebagai panggung untuk karya para seniman dari berbagai latar belakang. Salah satunya adalah kawasan jalan malioboro yang merupakan potret dari perkembangan seni budaya di Yogyakarta dari masa ke masa.

Dia mengatakan, JCC menyajikan keragaman seni mulai dari klasik hingga kontemporer. Kolaborasi yang dilakukan juga tidak hanya antar seniman saja tapi gandeng gendongnya itu 5K yang meliputi kota, kampung, komunitas, korporat, dan kampus. []

Related posts