BacaJogja – Pantai Depok Bantul terdampak gelombang tinggi yang menimbulkan kerusakan pada bangunan semi permanen pada Selasa, 19 Juli 2022. Kejadian ini menjadi monentum untuk menata kawasan Pantai Depok Parangtris, Kapanewon Kretek menjadi lebih baik.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, terkait dampak yang ditimbulkan dari gelombang pasang, perlu ada evaluasi menyeluruh Pantai Depok. “Musibah yang terjadi justru bisa menjadi momentum untuk menggali dan meningkatkan potensi serta membangun kawasan Pantai Depok,” katanya saat mengunjungi Pantai Depok, Selasa, 19 Juli 2022.
Baca Juga: Update Dampak Gelombang Pasang di Pesisir Selatan Yogyakarta
Sri Sultan mengatakan, pembangunan kawasan yakni mendesain ulang secara menyeluruh, tidak hanya di bibir pantai saja. “Namun benar-benar seluruh kawasan hingga akses ke sekitar laguna yang bisa dijadikan dermaga,” tegasnya.
Raja Keraton Yogyakarta ini mengungkapkan, pembangunan kawasan ini tidak hanya sekedar penataan kuliner saja, namun juga diharapkan ada ruang untuk pentas seni budaya. Harus ada keseimbangan antara sektor pariwisata, ekonomi, perikanan, pembukaan lapangan kerja, hingga kebudayaan.
“Potensi wisatanya di Pantai Depok ini juga bisa berkembang tidak hanya makan, melihat nonton segara saja. Tetapi harapannya makan sambil menikmati suasana laut dan menyaksikan pertunjukkan kesenian,” kata Sri Sultan.
Baca Juga: Gelombang Pasang Selatan Jawa Masih Potensi Terjadi Minggu 17 Juli 2022
Sri Sultan mengungkapkan, sudah menjadi kewajiban pemerintah meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di sekitar Pantai Depok. Meningkatkan kelas warga masyarakat harus dimulai dengan aktivitas-aktvitas yang positif. Menyediakan lapangan kerja bagi generasi muda, memberikan ruang yang lebih luas untuk berkreasi, meningkatkan kualitas dan efektivitas pencarian ikan, menghidupkan UMKM, menarik wisatawan, dan memastikan baik pengunjung maupun masyarakat aman dan nyaman merupakan hal yang wajib.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslich mengaku senang dan siap merealisasikan arahan Sri Sultan. “Apa yang disampaikan Ngarsa Dalem itu merupakan angin segar bagi Kabupaten Bantul, karena Ngarsa Dalem berkehendak untuk penataan Pantai Depok,” ujarnya.
Baca Juga: Pantai Depok Bantul Porak Poranda Diterjang Gelombang Tinggi
Abdul Halim mengatakan penataan satu kawasan meliputi multi sektor. Ada empat aktivitas ekonomi, pertama aktivitas kelautan yakni nelayan ambil ikan di laut. Perdagangan karena ada kegiatan jual beli ikan di TPI (tempat pelelangan ikan).
Ketiga ada aktivitas industri pengolahan ikan yang dilakukan koperasi mina bahari dan keempat pariwisata adanya jasa usaha pariwisata berupa kuliner dan jasa yang lain. Jika ini dikerjakan, penataan ini menurut Halim akan menjadi program daerah dan bukan OPD-OPD tertentu.
Baca Juga: Data Kerusakan Dampak Gelombang Pasang di Sejumlah Pantai Gunungkidul
“Mengintegrasikan empat sektor ini tidak mudah. Namun Ngarsa Dalem sudah dhawuh seperti itu, maka kita berpacu dengan waktu. Kita lari kencang untuk bisa menghasilkan satu perencanaan sampai DED-nya untuk memastikan keempat sektor mendapat ruang untuk berproduksi secara maksimal,” jelasnya.
Perwakilan Nelayan Depok Sutarlan mengatakan, sejak didirikan tahun 1998 yang lalu, Pantai Depok memang membawa dampak luar biasa bagi masyarakat setempat. Setidaknya ada 500 orang lebih yang beraktivitas mencari rezeki di tempat tersebut. Dari tingkat pendidikan paling rendah hingga tamatan sarjana pun berbaur di sekitar kawasan pantai untuk mengais rezeki.
“Kami menyambut baik tawaran fasilitas dari Pemda DIY dan mendukung rencana pemerintah untuk melakukan penataan Pantai Depok menjadi kawasan wisata terpadu,” ujarnya. []