BacaJogja – BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini diindikasikan terdapat signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan.
Deputi Bidang Meteorologi BMG Guswanto menyatakan, potensi cuaca ekstrem tersebut diidentifikasi dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer sebagai berikut; adanya potensi belokan dan perlambatan kecepatan angin di sekitar wilayah Sumatera dan Kalimantan yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Baca Juga: Waspada Puncak Merapi Hujan Deras, Pohon Tumbang di Ring Road Yogyakarta
Selain itu aktifnya fenomena atmosfer Madden Jullian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby Ekuatorial, dan Gelombang Kelvin dalam sepekan kedepan dapat turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG mengeluarkan informasi Prakiraan Berbasis Dampak Hujan Lebat dengan Kategori SIAGA untuk periode 3 (tiga) hari ke depan (10-12 September 2022) berpotensi terjadi di wilayah DKI Jakarta dan .Sulawesi Tengah,” katanya dalam siaran pers, Jumat, 9 September 2022.
Baca Juga: Pantai Depok Bantul Porak Poranda Diterjang Gelombang Tinggi
Sedangkan untuk potensi curah hujan dengan jntensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang sepekan kedepan (10 – 16 September 2022) dapat terjadi juga di wilayah sebagai berikut:
1. Kep. Riau
2. Jambi
3. Bengkulu
4. Sumatera Selatan
5. Kep. Bangka Belitung
6. Lampung
7. Banten
8. DKI Jakarta
9. Jawa Barat
10.Jawa Tengah
11.DI Yogyakarta
12.Jawa Timur
13.Kalimantan Barat
14.Kalimantan Timur
15.Kalimantan Utara
16.Sulawesi Utara
17.Gorontalo
18.Sulawesi Tengah
19.Sulawesi Barat
20.Sulawesi Tenggara
21.Maluku Utara
22.Maluku
23.Papua Barat
24.Papua
Baca Juga: Peringatan Dini Hujan – Petir di Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo Hari Ini
Dia mengatakan, dengan kondisi tersebut, diharapkan pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain :
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan secara lebih masif melalui sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
Baca Juga: Peringatan Dini Banjir Pesisir Selatan Jabar, Jateng dan Yogyakarta
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui :
a).Website BMKG
b).Akun media sosial @infobmkg;
c).Aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
d).Call center 196 BMKG;
e).atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. []