BacaJogja – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan Climate Outlook 2023. Beberapa wilayah di Indonesia diprediksi berpotensi mendapatkan curah hujan tahunan yang cukup tinggi, yaitu lebih dari 2500 mm per tahun.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, curah hujan tinggi ini terjadi di wilayah Sumatra utamanya sekitar pegunungan Bukit Barisan, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Selatan, dan sebagian besar Papua.
Baca Juga: Banyak Rumah dan Sekolah di Kulon Progo Terendam Banjir
Adapun daerah yang diprediksikan dapat mengalami hujan tahunan di atas normal adalah sebagian kecil Jambi bagian selatan, sebagian kecil Jawa Barat bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian kecil Bali bagian utara, sebagian NTB, dan sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian timur.
Menurut dia, masyarakat yang tinggal di bantaran atau lembah sungai harus betul-betul waspada akan terjadinya banjir maupun banjir bandang. Demikian juga dengan mereka yang tinggal di daerah perbukitan karena disaat hujan lebat, apalagi sampai berjam-jam kemungkinan terjadinya tanah longsor pun semakin besar.
Baca Juga: Info Cuaca Jogja Hari Ini: Siang Hujan Lebat, Tinggi Ombak 4 Meter
“Kenali tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor ataupun banjir dan banjir bandang,” katanya dalam siaran pers, Senin, 17 Oktober 2022.
Selain itu, kata dia, Pemerintah, semua pihak terkait dan masyarakat juga perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi kering di sejumlah wilayah Indonesia, akibat curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan. Daerah yang diprediksikan dapat mengalami hujan tahunan di bawah normal adalah sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara.
Baca Juga: Peringatan Dini Hujan Lebat di Yogyakarta Bagian Selatan Hari Ini
Sedangkan, wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan kebakaran lahan dan hutan selama periode kemarau yang normal di tahun 2023, umumnya terjadi di wilayah Riau, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, sebagian Kalimantan khususnya bagian barat, tengah dan selatan, serta sebagian Sulawesi Selatan, Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, Jawa Timur bagian timur, Bali Utara, sebagian Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
“Semua pihak juga perlu mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan di tahun 2023 yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020, 2021 maupun 2022 yang kemaraunya bersifat basah,” jelasnya. []