Mahasiswa dan Pelajar Memeriahkan Amukti Zamrud Nusantara di Yogyakarta

  • Whatsapp
Amukti Zamrud Nusantara
Mahasiswa dan Pelajar Memeriahkan Amukti Zamrud Nusantara di Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Amurti Zamrud Nusantara merupakan acara yang menampilkan musik daerah serta tari-tarian dari berbagai macam daerah. Acara ini digelar pada Kamis, 1 Desember 2022 di Monumen Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta.

Kegiatan ini merupakan sub kegiatan dari acara “Selendang Sutra” Semarak Legenda Suku Senusantara) yang diselenggarakan setiap tahun. Acara ini diikuti oleh perwakilan 34 Provinsi dari seluruh Indonesia. Sebagian besar yang terlibat dalam acara ini adalah pelajar dan mahasiswa yang berada di Yogyakarta.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Daftar Pejabat DIY yang Main Kethoprak di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

Kabid ATLAS Y Eni Lestari Rahayu dalam sambutannya menyatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah penguatan nilai-nilai keberagaman budaya dan nilai–nilai kearifan lokal dari 34 provinsi.

Selain itu juga membangun dan meningkatkan apresiasi pelajar dan mahasiswa di bidang seni budaya serta memupuk rasa persatuan dan kesatuan antar pelajar dan mahasiswa se-Indonesia yang tergabung kedalam “Selendang Sutra” yang saat ini diikuti para mahasiswa dan pelajar yang berada di Yogyakarta.

Baca Juga: Dompet Dhuafa Jateng Gandeng Sobokartti Luncurkan Program Serambi Budaya

Dalam pergelaran ini terdapat perwakilan 6 provinsi dari kejuaraan budaya etnis tahun 2022 yang tergabung dari beberapa IKPM (Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa) di antaranya IKPM kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Gorontalo, Papua, Bali.

I Wayan Agus Kusuma Jaya, mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta mengatakan bahwa acara ini memiliki banyak sekali sisi positif yaitu masing-masing perwakilan provinsi bisa memperkenalkan budaya dan membuka wawasan yang lebih luas tentang budaya masing–masing daerah.

Baca Juga: Flash Mob 100 Dalang Cilik di Malioboro Yogyakarta

Selain memperkenalkan kebudayaan masing–masing daerah mereka juga berkolaborasi dengan karya yang mencerminkan satu keutuhan nusantara yang ditampilkan pada akhir acara yang berjudul “Bambu Gila”

Bambu Gila

IKPM Bali mengambil konsep “Bali Ngerebeg” yaitu sebuah tradisi yang berasal dari desa di Tegalalang yang bertujuan mengusir malapetaka dengan cara mewarnai tubuh mereka yang menyerupai “memedi” atau “wong samar”.

Baca Juga: Mengenal Tari Sri Kayun yang Resmi Menjadi Penyambutan Tamu di Kulon Progo

Persiapan mereka pun terbilang singkat yaitu hanya dua kali proses latihan karena karya ini sebelumnya sudah pernah ditampilkan. Selain itu untuk persiapan tarian kolaborasi hanya dipersiapkan dalam kurun waktu satu minggu.

Diharapkan acara ini dapat terselenggara secara rutin setiap tahunnya untuk bisa melestarikan budaya Indonesia dan menjadi sarana pembelajaran bagi generasi mendatang. []

Artikel ditulis oleh Agus Marchelino Sebastian, mahasiswa jurusan seni musik Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta

Related posts