BacaJogja – Imogiri sebagai gerbang budaya Daerah Istimewa Yogyakarta menyimpan kekayaan budaya luhur yang masih lestari hingga saat ini. Derah ini tersohor dengan ikon Makam Raja-Raja Mataram Islam dan Makam Seniman membuat warganya memiliki kecintaan dan penghormatan sendiri terhadap leluhur.
Sebagai wujud penghormatan tersebut warga menggelar kegiatan Nyadran Agung. Acara yang digelar secara swadaya oleh masyarakat digelar tiga hari, Selasa-Kamis, 7-9 Maret 2023.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Nyadran Makam Sewu Panembahan Bodho, Murid Sunan Kalijaga di Bantul
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengapresiasi kegiatan ini. Dia berharap agar acara ini dapat menjadi bagian dari usaha untuk mengembangan kebudayaan yang dimiliki.
“Salah satu tujuan mengembangakan kebudyaan yakni menciptkan kemaslahatan hidup bagi masyarakat kita baik dari sisi sosial maupun ekonomi,” kata Halim.
Baca Juga: Nyadran Ziarah Seniman dan Budayawan se-Indonesia di Imogiri Bantul
Puncak acara Nyadran Agung digelar Kamis, 9 Maret 2023. Adapun rangkaian acara pada puncak perayaaan antara lain umbul donga, kenduri, dan kembul bujono.
Melengkapi acara ini, digelar pula Pasar Nyadran yang diisi 30 stan dan menampilkan 18 produk UMKM unggulan dari delapan kalurahan di Imogiri.
Baca Juga: Tradisi Nyadran Makam Leluhur Keraton Yogyakarta di Prambanan Sleman
Pasar Nyadran berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 7-9 Maret 2023, dari pukul dua siang hingga sembilan malam. Ada pula panggung hiburan yang dimeriahkan dengan tampilan kesenian seperti gejog lesung, hadroh, pembacaan puisi, dan musik akustik. []
