BacaJogja – Dalam satu bulan terjadi dua kali kebakaran melanda Pertamina. Pertama awal Maret 2023 terjadi kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta. Kemudian awal April 2023 melanda Kilang PT Pertamina RU II Dumai Riau.
Atas insiden yang beruntun itu, Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar Dapil DIY Gandung Pardiman meminta Direktur Pertamina mundur dari jabatannya. Bahkan, Gandung menduga ada indikasi sabotase.
Baca Juga: PGN Perluas Jaringan Gas Rumah Tangga di Yogyakarta, Bangun 12.900 Sambungan Rumah
“Masak dalam satu bulan dua kali kebakaran. Saya menduga ada indikasi sabotase, sehingga kami mohon dibentuk pansus untuk mengusut kasus kebakaran ini,” tegas Gandung Pardiman dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII dengan Dirut PT Pertamina di DPR RI Selasa, 4 April 2023.
Politikus Partai Golkar dari Daril Yogyakarta ini mengatakan, insiden kebakaran yang telah berulang kali terjadi di kilang minyak maupun depo Pertamina dalam waktu berdekatan adalah indikasi ketidakmampuan pimpinan Pertamina mengelola perusahaan.
Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Gelar Program Bedah Dapur GasKita Senilai Rp120 Juta
“Tidak usah banyak teori, kalau sudah tidak mampu mengatasi persoalan lebih baik mundur demi rakyat. Bapak dan ibu kebanyakan teori tapi prakteknya nol. Nyatanya kebakaran terjadi secara berturut-turut. Satu bulan saja dua kali,” tegasnya.
Ketua DPD Partai Golkar DIY ini mengungkapkan, insiden kebakaran yang berulangkali di Pertamina sudah tidak bisa ditoleransi lagi. Apa yang sudah dilakukan selama ini dengan banyaknya promosi, hancur semua karena adanya kebakaran yang berturut-turut.
Baca Juga: Beli Solar dan Pertalite di Kota Yogyakarta Wajib Pakai MyPertamina, Begini Caranya
“Sekarang pokok permasalahannya apa dan bukan banyak teori. Saya tidak kagum dengan teori-teori yang disampaikan di sini. Yang paling penting adalah prakteknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Gandung menyarankan agar Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman untuk mengundurkan diri jika tidak mampu mengatasi permasalahan di tubuh Pertamina. []