Kinerja APBN DIY Tumbuh Positif hingga November 2024, Belanja Negara Capai Rp21,38 Triliun

  • Whatsapp
kinerja apbn
Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY menggelar konferensi pers di Kantor Kanwil DJPb DIY, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Senin (23/12/2024). (Istimewa)

BacaJogja – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatatkan kinerja positif hingga 30 November 2024. Baik dari sisi belanja maupun pendapatan negara, APBN terbukti menjadi instrumen utama dalam menjaga roda ekonomi regional.

Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) II Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) DIY, Juli Kestijanti, menyebutkan bahwa kinerja Belanja Negara di DIY tumbuh sebesar 7,31% (yoy) dengan realisasi mencapai Rp21,38 triliun.

Read More

FGD MES 2024

Baca Juga: Sertifikasi Halal: Kunci Sukses Penjualan Produk di Era Persaingan Ketat

“Belanja Pemerintah Pusat tumbuh 7,67% dengan realisasi 78,95% dari pagu, sementara Transfer ke Daerah (TKD) meningkat 6,91% dengan realisasi mencapai 96,79%,” ujar Juli dalam konferensi pers di Maguwoharjo, Sleman, Senin (23/12/2024).

Detail Realisasi Belanja Negara

Komponen Belanja Pemerintah Pusat meliputi:

  • Belanja Pegawai: Rp4,63 triliun
  • Belanja Barang: Rp4,61 triliun
  • Belanja Modal: Rp1,86 triliun
  • Belanja Bantuan Sosial: Rp18 miliar

Baca Juga: MES DIY Bahas Konsep Pariwisata Yogyakarta Ramah Muslim yang Inklusif untuk Semua

Pertumbuhan signifikan terlihat pada Belanja Barang, yang meningkat 16,93% (yoy), dengan realisasi terbesar berasal dari program Dukungan Pelayanan Kesehatan sebesar Rp936,82 miliar. Namun, Belanja Modal turun 16,94% (yoy), terutama disebabkan oleh pelambatan proyek Badan Layanan Umum (BLU) dan pembangunan gedung yang menggunakan sistem kontrak multiyears hingga 2025.

Pendapatan Negara Naik 10,7%

Dari sisi pendapatan, DIY mencatatkan kenaikan 10,7% (yoy) dengan realisasi mencapai Rp8,87 triliun. Penerimaan perpajakan mendominasi dengan total Rp6,38 triliun, naik Rp633,91 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Komposisi penerimaan perpajakan meliputi:

  • Pajak Penghasilan: Rp3,46 triliun (54,23% dari total penerimaan)
  • Pajak Pertambahan Nilai: Rp2,11 triliun (33,05%)
  • Cukai: Rp721,55 miliar

Baca Juga: Mahasiswi Universitas Terbuka Yogyakarta Dilaporkan Hilang Usai Ujian di SMKN 3

Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga menunjukkan pertumbuhan 9,72% dengan total realisasi Rp2,49 triliun atau 116,16% dari target. Sumbangan terbesar berasal dari PNBP Lainnya (Rp569,82 miliar) dan pendapatan BLU (Rp1,92 triliun).

“Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan Pendapatan Biaya Pendidikan, Penerbitan STNK, serta Pendapatan dari BPJS Kesehatan. Selain itu, pendapatan BLU tumbuh 10,76%, dengan kontribusi signifikan dari Jasa Pelayanan Rumah Sakit dan Pendidikan,” ungkap Juli.

Baca Juga: Lima Cagar Budaya Milik Pribadi di Yogyakarta Raih Apresiasi: Komitmen Pelestarian yang Menginspirasi

Menjaga Ekonomi Regional

Secara keseluruhan, kinerja APBN DIY pada akhir November 2024 mencerminkan pengelolaan fiskal yang sehat. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah potensi dampak pelambatan ekonomi global dan fluktuasi harga komoditas.

“APBN terus menjadi instrumen penting dalam menjaga kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan program prioritas nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming,” tutup Juli. []

Related posts