Tragedi di Sungai Opak Bantul: Pencarian Pria Asal Kulon Progo Berakhir dengan Duka

  • Whatsapp

BacaJogja – Upaya pencarian seorang pria yang jatuh ke Sungai Opak di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, berakhir dengan duka. Tim SAR Gabungan yang dikerahkan sejak Kamis (20/2) akhirnya menemukan korban, Budi Priyanto, dalam keadaan meninggal dunia setelah dua hari operasi pencarian.

Tragedi ini bermula ketika Budi Priyanto, warga Balong V, Banjarsari, Samigaluh, Kulon Progo, tengah berjalan di sekitar Sungai Opak. Diduga ia terpeleset dan jatuh ke sungai. Arus yang deras membuatnya tenggelam, hingga akhirnya dinyatakan hilang.

Read More

Baca Juga: Presiden Prabowo Lantik Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan, Awali Kepemimpinan di Yogyakarta

Mengetahui kejadian tersebut, warga sekitar segera melaporkan insiden ini ke tim SAR, yang kemudian langsung menggelar operasi pencarian dengan menerjunkan personel gabungan.

Operasi SAR: Menyelusuri Jejak di Sungai Opak

Tim SAR Gabungan, yang dipimpin oleh Komandan Tim Basarnas Yogyakarta, Hadi Kusnawan, segera bergerak dengan berbagai strategi pencarian.

  • SRU 1: Penyisiran menggunakan perahu karet (LCR) sejauh 1 kilometer.
  • SRU 2: Penyisiran melalui tepi sungai sejauh 1 kilometer.
  • SRU 3: Pemantauan udara menggunakan drone sejauh 1 kilometer.

Pencarian berlangsung dalam kondisi cuaca berawan. “Dengan kerja keras dan koordinasi yang matang, tim akhirnya menemukan korban pada Jumat (21/2) pukul 15.45 WIB,” kata Hadi Kusnawan dalam siaran pers.

Baca Juga: Truk Raksasa Optimus Prime Parkir di Banyumas: Magnet Wisata Dadakan dan Berkah bagi Pedagang Keliling

Ditemukan Mengapung 1 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban ditemukan dalam kondisi mengapung di koordinat 07°58’34.97″ S 110°20’38.98″ E, sekitar 1 kilometer dari titik awal jatuhnya. Setelah ditemukan, jenazah segera dievakuasi dan diserahkan kepada pihak INAFIS Kepolisian untuk proses lebih lanjut.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih berhati-hati saat berada di sekitar sungai, terutama di musim hujan yang sering kali menyebabkan debit air meningkat dan arus menjadi lebih deras. Kehadiran Tim SAR Gabungan yang sigap dalam menjalankan tugasnya patut diapresiasi, meskipun hasil pencarian kali ini berakhir dengan duka.

Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi kehilangan ini. []

Related posts