Kesaksian Warga di Balik Kecelakaan Maut KA Bangunkarta di Prambanan: “Palang Pintu Tak Menutup”

  • Whatsapp
Laka kereta prambanan
Mobil dan motor ringsek usai tertemper KA Bangunkarta di Prambanan Sleman. (Ist)

BacaJogja — Kecelakaan maut melibatkan Kereta Api Bangunkarta dengan satu mobil dan dua sepeda motor terjadi di perlintasan sebidang Prambanan, Jalan Raya Piyungan–Prambanan, Sleman, Selasa (4/11/2025) siang. Peristiwa tragis ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.

Seorang warga bernama Anwar (46) menjadi saksi mata detik-detik insiden tersebut. Ia mengaku melihat langsung saat kereta melaju dari arah timur ke barat dengan kecepatan tinggi sambil membunyikan klakson berulang kali.

Read More

Namun, menurutnya, palang pintu perlintasan sisi utara tidak menutup meski kereta sudah sangat dekat. “Kejadiannya dari arah timur kereta sudah klakson terus. Nah, saya lihat arah barat itu palangnya nggak ditutup, palang kereta masih dibuka tapi suaranya (sirine) enggak ada,” ujar Anwar di lokasi kejadian.

Baca Juga: Tragedi Pagi di Depan Gereja Nanggulan Kulon Progo: Perjalanan Terakhir Seorang Ibu Menuju Ibadah

Anwar menambahkan, palang sisi selatan sudah patah sebelum kejadian. Ia tidak tahu pasti penyebabnya, namun saat itu kondisi palang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

“Saya lihat yang sisi utara, kalau yang selatan sudah patah. Saya enggak tahu kenapa bisa patah,” tambahnya.

Beberapa detik sebelum tabrakan, Anwar sempat melihat mobil merah dan sebuah sepeda motor melaju dari arah utara tanpa berhenti. Lalu lintas di perlintasan tersebut saat itu masih ramai karena palang belum menutup.

“Dari arah utara ada mobil merah, di belakangnya motor. Masih banyak kendaraan yang lewat, kayak enggak sadar kalau kereta sudah dekat. Tiba-tiba langsung tabrakan gitu saja,” tutur Anwar dengan wajah tegang.

Heri (35), saksi lainnya, menceritakan palang sisi selatan kondisi patah diduga ditabrak kendaraan besar yang terlanjur masuk. Mobil dan motor yang di belakangnya ikut masuk. “Katanya kalau palang satu rusak, palang satunya (utara) nggak bisa turun,” ungkapnya.

Baca Juga: Kronologi Bocah 13 Tahun di Gunungkidul Meninggal Usai Tabrak Pohon Saat Menyalip

Kapolsek Prambanan Kompol Dede Setiyarto membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, kecelakaan itu melibatkan dua motor dan satu mobil. Tiga pengendara motor meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara empat orang di dalam mobil merah (sepasang suami istri dan dua balita) kini dirawat di rumah sakit.

“Korban meninggal dunia tiga orang, semuanya pengendara motor. Untuk mobil merah, isinya empat orang masih dirawat,” jelas Dede.

Saat ini, pihak kepolisian bersama PT KAI masih menyelidiki penyebab kecelakaan, termasuk memastikan apakah saat kejadian palang pintu perlintasan berfungsi atau tidak.

“Kami masih mendalami penyebab terjadinya kecelakaan ini. Soal palang pintu, apakah menutup atau tidak, masih dalam penyelidikan,” pungkas Dede.

Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan di perlintasan sebidang wilayah Daop 6 Yogyakarta. Warga berharap pihak terkait segera melakukan evaluasi dan perbaikan sistem keamanan di setiap perlintasan aktif agar kejadian serupa tidak terulang. []

Related posts