Bantul – Nasib Mbah Suprih warga Dusun Jetis RT 02, Kalurahan Panjangrejo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, sangat memprihatinkan. Dia terpaksa hidup yang serba kekurangan dengan tinggal bersama suaminya, Mardi Wiyono, yang sudah renta.
Bahkan perempuan tua yang akrab dipanggil Mbah Suprih ini sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Sedangkan penghasilan suaminya nyaris tidak ada. Kesehariannya Mardi jualan kandang ayam yang belum tentu laku terjual dalam sebulan.
Baca Juga: Cerita Mbah Karmo asal Gunungkidul yang Tinggal di Bekas Kandang
Kapolres Bantul melalui Kasat Lantas Polres Bantul Ajun Komisaris Polisi Gunawan Setya Budi mengatakan kondisi Mbah Suprih sangat memperihatinkan karena lumpuh sudah dan tidak mampu beraktivitas sendiri. Sementara suaminya dalam keadaan sudah tidak bisa mendengar.
“Saat ini Mbak Suprih hidupnya mengandalkan tetangga dan warga yang peduli dalam memberikan nafkah untuk hidup sehari-harinya. Makanya layak diberi bantuan,” katanya dalam keterangan yang dipublikasikan oleh Humas Polres Bantul, Sabtu, 14 Agustus 2021.
Bantuan yang diberikan kepada Mbah Suprih antara lain dipan, baju, gelas, keperluan mandi dan sembako.
Baca Juga: Klarifikasi Perangkat Dusun soal Kakek Gunungkidul Tinggal di Bekas Kandang
Sementara itu, Mabh Suprih mengaku sangat senang dengan bantuan yang diberikan. “Matur nuwun sak kathah-kathae nggih Mas, kulo mboten saget mbales sing mbales sing kuwoso (terima kasih sebanyak-banyaknya ya Mas, saya tidak bisa membalas, yang membalas Yang Kuasa),” katanya.
Seperti diketahui, kondisi Mbah Suprih ini sempat diviralkan oleh warganet. Banyak yang empati kondisi keluarga Mbah Mardi Wiyonoa/Suprih dan Mbah Giyah ini.
Menurut Kepala Dusun setempat, Widadi, selama ini keluarga Mardi Wiyono dan Mbah Giyah dapat bantuan PKH, BPNT. Simbah Mardi juga masih punya saudara kandung dari Mbah Mardi Wiyono/Mbah Suprih yang tinggal satu kampung. []