Yogyakarta – Percepatan vaksinasi di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi kesepakatan dan tujuan bersama yang sangat dipahami urgensinya. Akhir Oktober DIY menargetkan bersama vaksinasi selesai dilakukan sesuai target, sekitar 2.8 juta penduduk DIY.
Saat ini vaksinasi harian rata-rata 34.000 orang per hari yang dilakukan secara gotong royong oleh berbagai pihak. Pemerintah daerah, TNI/Polri, pengusaha, relawan, LSM, dan berbagai pihak lain. Vaksinasi massal diselenggarakan di berbagai tempat, tapi rata rata di di area perkotaan yang mudah akses dan pembiayaannya.
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana mengatakan, masalah utama dari vaksinasi ini adalah kurangnya anggaran operasional, sehingga perlu menggandeng pengusaha atau sponsor yang bisa membiayai penyelenggaraan. “Terutama vaksinasi yabg diselengarakan oleh TNI/Polri, biaya operasional belum disediakan oleh pemerintah pusat, sehingga rekan-rekan TNI/Polri full gotong royong,” katanya, Jumat, 27 Agustus 2021.
Baca Juga: Polda DIY Gelar Vaksinasi di Ponpes Ali Maksum Krapyak Yogyakarta
Huda sangat mengapresiasi dedikasi dan gotong royong rekan rekan TNI/Polri, tetapi jumlah yang sangat banyak tentunya cukup memberatkan, apalagi dengan target waktu yang singkat. “Kita juga sangat berkepentingan untuk pemerataan vaksinasi ke pelosok pelosok secepatnya, sehingga persebarannya merata mengejar target akhir Oktober,” ungkapnya.
Politikus PKS ini mengungkapkan, Pemda DIY maupun kabupaten/kota di DIY sangat perlu menganggarkan operasional vaksinasi dalam perubahan anggaran ini secepatnya dan secukupnya untuk mendukung percepatan target tersebut.
Baca Juga: Vaksinasi di Bantul Menyongsong Pelonggaran PPKM Destinasi Wisata
“Secara teknis bisa dalam BTT atau mata anggaran lain yang luwes. Kami sangat mengapresiasi dan menghargai dedikasi dan gotong royong berbagai pihak seperti yang sudah berlangsung saat ini, tetapi percepatan dan pemerataan butuh dukungan anggaran yang cukup,” kata Huda.
Menurut dia, besaran anggaran penyelenggaraan vaksinasi massal per orang perlu 35 ribu untuk sekali suntik, sehingga perlu 70 ribu untuk vaksin pertama dan kedua. Jika diselenggarakan melalui fasilitas kesehatan atau sentra vaksin bisa diefisiensi menjadi 15 ribu untuk sekali suntik atau 30 ribu untuk dua kali vaksin.
Baca Juga: aksinasi Presisi Merdeka, Polda DIY Sasar Penyandang Disabilitas
Angka ini perlu segera dihitung total kebutuhan anggarannya. Gabungan metode sentra vaksin maupun vaksinasi massal. Penganggaran ini harus dikoordinasikan dengan kabupaten kota, TNI/Polri maupun Pemda DIY.
DPRD DIY akan berusaha memfasilitasi pertemuan koordinasi tersebut secepatnya sebagai komitmen dukungan percepatan vaksinasi. Selain itu juga menargetkan perubahan APBD 2021 bisa diselesaikan secepatnya. “Dalam jadwal badan musyawarah kami targetkan pertengahan September ini selesai agar anggaran bisa segera digunakan untuk percepatan vaksinasi,” ujar Huda. []