Bantul – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan sejumlah abdi dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat wilayah Bantul menggelar Jamasan Pusaka Pemerintah Kabupaten Bantul dan Pusaka Kapanewon tahun 2021. Jamasan yang rutin setiap tahun sekali ini digelar halaman Rumah Dinas Bupati Bantul, Kamis, 2 September 2021.
Jamasan pusaka merupakan sarana untuk menjaga pusaka-pusaka dengan cara memandikan atau membersihkan pusaka dengan upacara adat dan tata cara tertentu. Salah satu pusaka yang dibersihkan yakni Pusaka Hangya Murni yang berwujud tombak.
Baca Juga: 190 Tahun Perjuangan Masyarakat Bantul Kini dan Dulu
Pusaka ini diberikan secara langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Bantul ke-169 pada tanggal 20 Juli 2000. Pusaka yang diberikan untuk Kabupaten Bantul tersebut mempunyai makna yakni pemerintah yang bersih dan suci.
Bupati Bantul mengatakan dengan memiliki Pusaka Hangya Murni tersebut, diharapkan Pemkab Bantul akan menjadi pemerintahan yang bersih dan suci sesuai dengan semangat reformasi birokrasi yakni menghadirkan birokrasi yang bersih dan akuntabel.
Baca Juga: Mengenal Empat Kawedanan Hageng Keraton Yogyakarta dan Tugasnya
Dilambangkan oleh Kyai Hagya Murni yakni memberikan pedoman atau motivasi agar seluruh individu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyelenggarakan pemerintahan di Kabupaten Bantul senantiasa mengevaluasi diri serta membersihkan diri dari perilaku dan tindakan yang menyimpang dari tujuan Pemkab Bantul.
“Kegiatan Jamasan Pusaka ini disamping memiliki filosofi, juga perlu untuk senantiasa membersihkan jiwa dan membersihkan pemerintahan kita,” ungkap Abdul Halim.
Dia juga menjelaskan Tombak Kyai Hagya Murni dipasang secara vertikal itu memberikan lambang hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya. Artinya, kesucian yang dimaksud adalah kesucian yang berdasar kepada keyakinan, kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. (Pemkab Bantul)
Foto-foto Jamasan Pusaka Pemkab Bantul dan Kapanewon:
—000—
—000—
—000—