Sleman – Seorang perempuan berinisial, TM, 38 tahun, warga Bogem, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, nekat menyiramkan bahan bakar minyak di sekujur tubuhnya. Kemudian menyulut api hingga membuatnya terbakar.
Insiden yang menggegerkan warga ini terjadi pada Selasa, 4 Januari 2022. Aksi nekat ini terjadi di rumahnya. Kejadian ini membuatnya meninggal akibat luka bakar di sekujur tubuhnya.
Baca Juga: Dua Motor Bertabrakan Sampai Keduanya Terbakar di Kota Yogyakarta
Kanit Reskrim Polsek Kalasan Iptu Sri Pujo saat dikonfirmasi membenarkan kejadian yang menggemparkan ini. “Benar ada perempuan meninggal karena luka bakar,” katanya, Selasa, 4 Januari 2022 malam.
Dia menjelaskan, kronologi kejadian bermula saat TM memberli bahan bakar minyak jenis pertalite Rp110.000 di warung dekat rumahnya. TM ke toko mengendarao motor.
Baca Juga: Pabrik Tripleks di Sleman Terbakar, 15 Truk Damkar Dikerahkan
Pertalite seharga Rp10.000 dimasukkan ke tangki motor yang dibawanya. Sedangan pertalite Rp100.000 dimasukkan ke dalam ember. “Setelah dari toko, korban pulang,” ungkapnya.
Saat di depan rumah, korban bertemu dengan kakak iparnya dan menanyakan untuk apa pertalite seember tersebut. “Ditanya kakak iparnya, “itu untuk apa”, namun korban tidak menjawab dan langsung masuk ke rumah,” ungkapnya.
Korban masuk rumah melewati anaknya yang sedang duduk santai di kursi depan rumah. Tak lama berselang, terdengar suara seperti ledakan.
Baca Juga: Warga Panik Mengira Ada Rumah Terbakar di Kota Yogyakarta
Anaknya langsung masuk ke rumah dan mendapati ibunya sudah terbakar. Spontan si anak langsung memadamkan api yang membakar ibunya. Namun nyawa korban tidak dapat tertolong karena luka bakar serius. “Jasad korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY,” ungkapnya.
Diduga korban masuk ke kamar langsung menyiramkan bahan bakar ke sekujur tubuhnya lalu tiduran di kasur. Kemudian menyulut korek api sehingga terdengar suara seperti ledakan.
Informasi yang dihimpun, TM menderita gangguan jiwa. Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah. []
