Bantul – Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mengalami penurunan. Begitu juga di Pedukuhan Bibis, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul. Tim Kubur Cepat Kampung Bibis kini mulai berlatih pemadaman kebakaran. Tim Kubur Cepat ini mulai fokus pada pengembangan Kampung Siaga Bencana.
Dukuh Bibis Muhammad Irvan mengatakan, pelatihan respon bencana kebakaran itu dilakukan pada Selasa, 29 Maret 2022 sore yang diikuti oleh 30 relawan yang merupakan Tim Kubur Cepat. Seluruh peserta merupakan relawan kampung yang meliputi kampung Pacar, Glondong, Bibis dan Sorogenen.
Baca Juga: Terdengar Letupan, Kantor Asuransi di Sleman Terbakar
Menurut Irvan, tujuan pelatihan agar masyarakat tanggap dan mampu merespons cepat ancaman bencana kebakaran. Kegiatan melibatkan instruktur dari profesional dari Brama Graha Yogyakarta. “Pelatihan dimulai dengan teori dasar dan pengenalan alat dalam kebakaran, praktik penggunaan alat saat menghadapi api,” katanya.
Irvan menambahkan, relawan juga akan diberikan sertifikat legal di bawah pertamina tentang fire safety. “Ini bisa dijadikan nilai tambah untuk melamar kerja, katanya.
Baca Juga: Kebakaran Hebat Melanda Gudang Kayu di Ngaglik Sleman
Kegiatan ini menggunakan dana CSR perusahaan di lingkungan padukuhan Bibis. Selain itu juga menggunakan dana Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan (PPBMP) yang merupakan program Pemkab Bantul Rp50 juta setiap padukuhan.
“Untungnya, PPBMP bulan ini sudah cair, sehingga kami bisa langsung menggelar pelatihan kepada masyarakat. Setelah ini, kami akan memfasilitasi warga untuk mengelola limbah rumah tangga, sebab ini juga termasuk ancaman bencana,” jelas Irvan.
Baca Juga: Diduga Mesin Es Krim, Toko Handphone di Kota Yogyakarta Ludes Terbakar
Ketua Relawan padukuhan Bibis Muhammad Amrun mengatakan, kegiatan ini sebagai tambahan ilmu bagi relawan kampung di tengah ancaman bencana yang bisa datang kapan saja. Padukuhan bibis memiliki potensi bencana yang beragam sehingga warga harus siap meresponsnya.
Relawan di tingkat Padukuhan Bibis ini memang sudah cukup lama terbentuk dan terus melakukan pengembangan sumber daya. “Saat angka kematian Covid-19 tinggi tahun lalu saja, kita sudah memiliki tim kubur cepat (TKC) di tingkat kampung. Termasuk relawan pendamping warga isoman yang terdiri dari tenaga medis hingga dokter,” ujarnya. []