BacaJoga – Revitalisasi Malioboro Yogyakarta juga berdampak kepada para pekerja pendorong gerobak dagangan milik PKL yang tergabung dalam PPGM (Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro). Sejak pindak ke Teras I dan II Malioboro, atau sudah dua bulan mereka menganggur.
Ketua Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro (PPGM) Kuat Suparjono mengatakan sudah dua bulan terkatung-katung terdampak aturan relokasi PKL Malioboro. Rata-rata anggota sudah menjalani profesi ini sebagai satu-satunya mata pencarian selama 25 sampai dengan 30 tahun dengan upah harian Rp10.000 untuk mendorong satu gerobak pulang-pergi.
Baca Juga: Larangan Otoped Prioritas di Tiga Ruas Jalan Sumbu Filosofi Yogyakarta
Dia mengatakan, dari jumlah 91 orang itu, saat ini hanya tersisa 34 orang yang masih memilih untuk bertahan di Malioboro. “Mayoritas anggota memilih untuk pulang kampung dan bekerja serabutan sebagai buruh tani,” katanya saat menerima bantuan secara simbolis dari Polda DIY di Sekretariat PPGM Tegal Sari Kuncen WB 1/301 RT38 RW08, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta.
Kuat berserta anggota PPGM mengaku bersyukur setelah menganggur dua bulan, kini mendapat mendapat pekerjaaan. “Alhamdulillah per 1 April 2022 oleh Pemkot Yogyakarta kami sudah diberikan pekerjaan sebagai tenaga bantu dengan tugas menjaga ketertiban, kelancaran, dan kebersihan jalur pedestrian di kawasan Malioboro melalui UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Malioboro,” jelasnya.
Baca Juga: Isi Lengkap SE Gubernur Sultan HB X soal Larangan Operasional Otoped di Malioboro
Dia juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari berbagai pihak seperti ini yang tentunya sangat membantu anggota PPGM untuk bisa segera bangkit kembali dalam mencari nafkah untuk menghidupi dan menyejahterakan keluarga.
Lebih lanjut dia menegaskan, PPGM juga berkomitmen untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan nyaman di kawasan Malioboro. “Sehingga jalur pedestrian di kawasan Malioboro kondusif bagi keberlangsungan aktivitas para pelaku ekonomi dan wisatawan yang datang supaya bisa menggerakkan kembali roda perekonomian,” jelasnya.
Baca Juga: Viral Kuda Andong di Malioboro Yogyakarta Tertunduk Lesu Kehujanan
Pada kesempatan itu, PS. Panit I Subdit II Ditintelkam Polda DIY Ipda Asmaun Khusna mengatakan, Polda DIY memberikan bantuan kepada anggota PPGM berupa paket sembako. Tujuannya untuk meringankan beban yang kehilangan mata pencariannya sejak PKL pindak ke Teras I dan II Malioboro.
Dia berharap bantuan untuk anggota PPGM bisa turut serta menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tetap kondusif di Yogyakarta khususnya kawasan Malioboro. “Semoga turut menyukseskan program pemerintah pusat maupun pemda agar aktivitas ekonomi bisa menggeliat dan berjalan kembali dengan normal,” ungkapnya. []