DPRD Minta Pemkot Semarang Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok di Lebaran

  • Whatsapp
Dialog interaktif DPRD Kota Semarang membahas perlunya antisipasi kelangkaan dan kenaikan harga barang di masa Lebaran. (Foto: Gus Mul)

Semarang – Persoalan klasik berupa kenaikan harga kebutuhan pokok di masa Lebaran mendapat perhatian dari DPRD Kota Semarang. Pemkot Semarang diminta untuk intens menjaga ketersediaan barang sehingga harga kebutuhan pokok tetap stabil, terjangkau semua lapisan masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim meminta Pemkot Semarang terus mengawasi fluktuasi harga barang pokok di pasaran. Apalagi Pemkot Semarang telah membentuk tim satuan tugas (satgas) pengawasan pangan guna mengantisipasi kemungkinan kelangkaan maupun kenaikan harga.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca juga: Sumur Tua Kota Lama Semarang Ditutup Beton, BPK2L: Bongkar!!!

“Jangan sampai terjadi kelangkaan dan harga kebutuhan pangan yang melambung tinggi sehingga membuat masyarakat tidak terjangkau membeli. Sebaliknya jika komoditas tersedia namun harganya melambung tinggi kan kasihan masyarakat tidak mampu membeli juga, ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah kota,” bebernya saat menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang yang disiarkan salah satu stasiun televisi lokal Semarang, di Hotel Noormans Semarang, Senin, 18 April 2022.

Terkait dengan ketersediaan barang tersebut, Mualim menyarankan agar pemkot mengantisipasi peningkatan konsumsi masyarakat yang biasa terjadi di masa jelang Lebaran.

“Pemkot Semarang bisa menyediakan stok dua atau tiga kali lipat. Karena dengan melihat kebiasaan jelang Lebaran, masyarakat akan membeli berbagai kebutuhan pangan seperti daging, minyak goreng untuk kebutuhan selama Lebaran,” ujar dia.

Terlebih, lanjut Mualim, belum lama sempat terjadi kelangkaan komoditas minyak goreng, dan kedelai di pasaran yang memicu terjadinya kenaikan harga. Persoalan ini akhirnya membuat pemerinta pusat ambil kebijakan untuk mengamankan stok sekaligus mengendalikan harga.

“Saya lihat minyak goreng di pasaran sudah banyak, Kemarin bisa terjadi, kalau ada yang nakal ditindak sesuai aturan yang berlaku. Jangan sampai membuat masyarakat panik. Bisa melakukan operasi pasar sehingga mematok harga dengan wajar, sehingga masyarakat bisa merasakan harga bahan pokok yang terjangkau,” urainya.

Sekretaris Dinas Perindustrian Kota Semarang, Abdul Haris Nur Hidayat menyatakan Pemkot Semarang menjamin ketersediaan stok bahan pangan menjelang Lebaran.

“Dari hitung-hitungan kebutuhan kota Semarang untuk minyak goreng mencapai 300-400 ribu liter per pekan. Saat ini ketersediaan minyak goreng 1 juta liter, sehingga kondisi stok menjelang sampai setelah lebaran,” jelasnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak panik dengan memborong minyak goreng. Sebab aksi borong bisa saja membuat harga tak terkendali meski sebenarnya stok cukup melimpah.

“Stok cukup, namun untuk harga sembako menjelang Lebaran mulai naik. Meski begitu, kami minta masyarakat tidak terlalu eforia dengan membeli barang berlebihan yang dapat membuat harga tidak stabil,” pinta dia.

Baca lainnya: Digagalkan, Penyelundupan Pil Koplo Dicampur Orek Tempe ke Lapas Semarang

Sementara itu, akademisi Undip Semarang, Firmansyah mengatakan pandemi Covid-19 membuat distribusi barang menjadi terhambat yang berimbas pada ketersediaan barang maupun harga di pasaran. Tahun ini, meski masih dalam suasana pandemi namun kondisi ekonomi sudah membaik daripada awal pandemi. Pengetatan mobilitas masyarakat sudah jauh berkurang seiring gencarnya pemerintah melakukan vaksinasi.

“Melihat harga sembako seperti tahun 2019 relatif tidak tinggi, namun tahun ini mulai tinggi. Karena lebih dipengaruhi oleh kondisi global, yakni perang Rusia – Ukraina, seperti produk kedelai kita impor tidak cukupi kebutuhan sendiri,” kata Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Undip ini, []

Related posts