Semarang – Kabar tak sedap datang dari civitas akademika Universitas Negeri Semarang (Unnes). Dana penelitian di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) diduga dipotong.
Dugaan dana penelitian LPPM dipotong mencuat ke publik setelah perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Unnes mendatangi Mapolrestabes Semarang, Selasa, 19 April 2022. Para mahasiswa menyatakan dukungan ke polisi sekaligus menuntut pengusutan tuntas dugaan kasus tersebut.
“Kami memberi dukungan ke kepolisian,yang pasti mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus potensi tipikor di Unnes,” tutur Menko Sospol BEM KM Unnes, Filipus Galang.
Baca juga: DPRD Minta Pemkot Semarang Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok di Lebaran
Dalam kesempatan bertemu dengan penyidik Tipikor Polrestabes Semarang, BEM KM Unnes membawa kucing di dalam kardus. Aksi itu sebagai simbol dukungan mahasiswa kepada polisi untuk memburu tikus-tikus kantor di lingkungan kampus yang berlokasi di kawasan Gunungpati tersebut.
“Dari (informasi) Polrestabes Semarang sendiri sekarang masih dalam penyelidikan,” ujar dia.
Siaran pers BEM KM Unnes menyebutkan berdasar surat panggilan Polrestabes Semarang Nomor: B/1367/III/RES.3.3./2022/RESKRIM tertanggal 10 Maret 2022 terdapat 17 dosen dan tenaga kependidikan diperiksa perihal dugaan korupsi berupa pemotongan dana penelitian di LPPM. Mereka yang hampir semuanya pejabat Unnes diminta untuk membawa alat bukti berupa buku tabungan bank dan print out buku rekening bank.
Dana penelitian yang diduga dipotong tersebut bersumber dari DIPA Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Unnes tahun anggaran 2018-2021, di dalamnya termasuk uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa yang dibayarkan tiap semester.
Pemeriksaan 17 dosen dan tenaga pendidik Unnes berlangsung pada 14 – 18 Maret 2022 di ruang pemeriksaan Subnit 2 Unit idik III Satreskrim Polrestabes Semarang.
“Saya tekankan di sini, kami bertindak bukan atas nama politik. Sekarang kan di Unnes lagi ramai pilrek (pemilihan rektor), nah kami tidak ada hubungan sama sekali dengan itu,” imbuh Filipus.
Baca lainnya: Sumur Tua Kota Lama Semarang Ditutup Beton, BPK2L: Bongkar!!!
Sementara, Kepala UPT Humas Unnes Muhammad Burhanudin menyampaikan apresiasi atas kerja dari Polrestabes Semarang yang profesional menanggapi laporan masyarakat.
“Polrestabes Semarang sangat baik dan profesional dalam melakukan konfirmasi beberapa dosen yang dimintai keterangan,” ujar dia kepada BacaJogja.
Terkait isu dugaan pemotongan dana penelitian, Burhan menyampaikan Unnes selama ini taat azas dan tidak ada penyunatan. Dana penelitian diberikan melalui transfer langsung ke peneliti 100 %.
“Semua penggunaan dana menjadi hak dan tanggung jawab peneliti sepenuhnya guna menuntuskan penelitian yang dilakukan,” tukas dia. []