Capaian Vaksinasi Booster di Yogyakarta Jomplang, Ini Kata DPRD DIY

  • Whatsapp
komisi a dprd diy
Eko Suwanto dan Yuni Satya Rahayu saat memberikan keterangan pers perihal update kasus Covid-19 di DPRD DIY. (Fot: BacaJogja)

BacaJogja – Trend kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (Covid-19) cenderung naik. Di sisi lain, capaian vaksinasi dosis 3 atau booster masih jomplang, antara Kota Yogyakarta dengan empat kabupaten lain.

Rata-rata capaian vaksinasi booster di DIY per 4 Agustus 2022 sebanyak 1.109.272 atau baru 38,52 persen. Capaian vaksinasi booster ini perlu didorong lebih massif sebagai upaya menekan penyebaran corona.

Read More

Umroh akhir tahun

Baca Juga: Weekend, Belanja dan Ikutan Vaksin Booster di SCH dan Amplaz Yogyakarta

Anggota Komisi A DPRD DIY Yuni Satya Rahayu menyoroti capaian vaksinasi booster di DIY yang tidak seimbang antar daerah. Sampai saat ini, capaian booster di atas 90 persen baru Kota Yogyakarta. “Capaian booster di empat kabupaten masih rendah. Ini yang perlu didorong untuk percepatan,” katanya dalan keterangan pers di DPRD DIY, Jumat, 5 Agustus 2022.

Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DIY ini mengutip data vaksinasi booster dari Satgas Covid-19 di DIY, di mana dari data tersebut terlihat perbedaan signifikan antara Kota Yogyakarta dengan Sleman, Gunungkidul, Kulon Progo dan Bantul.

Baca Juga: Trend Covid-19 di Kulon Progo Naik, BIN DIY Bantu Pemkab Genjot Capaian Vaksin

“Vaksinasi booster di Kota Yogyakarta yang tertinggi sudah 93 persen. Tapi empat kabupaten lain masih rendah. Misalnya Sleman baru 41 persen, Gunungkidul 32 persen, Kulon Progo 26 persen dan Bantul 25 persen,” jelasnya.

Sedangkan dari segi usia, vaksinasi booster di DIY juga masih di bawah 40 persen. “Kalangan remaja yang merupakan pelajar yang saat ini sudah sekolah tatap muka baru 39 persen. Kalangan lansia 35 persen,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Primer dan Booster di Plaza Ambarrukmo Jogja, 20 Juli -17 Agustus 2022

Pada kesempata yang sama, Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mengatakan, saat ini warga sudah mulai abai terhadap protokol kesehatan di ruang publik. Selain itu fasilitas pendukung protokol kesehatan di ruang-ruang publik juga banyak yang kurag berfungsi.

“Seperti westafel yang tidak berfunsgi, aplikasi PeduliLindungi mulai diabaiakan di ruang publik,” ungkapnya.

Baca Juga: Sejak Aturan Baru Perjalanan Dalam Negeri, Peminat Vaksinasi Covid-19 Meningkat

Dia mengatakan, untuk menekan penyebaran corona selain taat menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, vaksinasi booster juga perlu ditingkatkan.

Eko mengungkapkan, dari segi anggaran masih mencukupi untuk percepatan vaksinasi booster dan pendukung pengadaan protokol kesehatan. “Anggaran BTT/PTT APBD DIY 2022 sebanyak Rp94 miliar. Sampai hari ini ini masih tersisa Rp64 miliar. Itu cukup memadai untuk vaksinasi booster,” ungkapnya. []

Related posts