Himpunan Pengusaha Nahdliyin Kota Yogyakarta Fokus Go Digital – Go Global

  • Whatsapp
HPN Kota Jogja
Pelantikan Pengurus Cabang HPN Kota Yogyakarta. (Foto: Istimewa)

BacaJogja – Jumlah pelaku UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup besar. Data BPS menunjukkan, jumlah UMKM di DIY tercatat 521.011 yang didominasi nonpertanian dengan angka 98,7 persen.

Dari jumlah tersebut, Sleman memiliki 140.395 UMKM, Bantul 138.332 UMKM, Gunungkidul 111.655 UMKM, Kota Yogyakarta 66.575 UMKM dan Kulon Progo ada 64.054 UMKM. Namun dari jumlah itu, hanya sebagian kecil yang memanfaatkan teknologi, baik dalam usaha marketing maupun produksi.

Read More

Baca Juga: PCNU Bantul Punya Toko Modern NUMart, Upaya Memperkuat Ekonomi Kerakyatan

Ketua Pengurus Cabang (PC) Himpunan Penguaha Nahdliyin (HPN) Kota Yogyakarta Yana Karyana mengatakan, masih minimnya pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi ini bagi HPN menjadi salah satu pekerjaan rumah penting. HPN juga harus mampu mengantarkan para pengusaha mikro untuk naik kelas menjadi pengusaha menengah dan seterusnya.

“Salah satu program kerja HPN Kota Yogyakarta adalah fokus pada UMKM untuk go digital dan go global. Ini merupakan cara UMKM naik kelas,” saat pelantikan PC HPN Kota Yogyakarta di Genesis Coworking Space Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Jumat, 5 Agustus 2022.

Baca Juga: Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Wajib Memajukan Pendidikan di Bantul

“UMKM go digital dan go global ini sangat penting untuk menjadikan UMKM agar mampu meningkatkan kapasitas dan daya saingnya di era revolusi industri 5.0 yang sudah serba modern ini,” jelasnya.

Menurut dia, proses pembentukannya HPN memiliki fungsi sebagai wadah berhimpun bagi setiap pengusaha UMKM maupun besar untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha serta memperkokoh dan memperluas jaringan usaha anggotanya. “Termasuk yang ada di Kota Yogyakarta yang pertumbuhan industri kreatifnya semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan,” ungkapnya.

Baca Juga: Anggota DPD RI Gus Hilmy Hadiri Rapat Kerja Muslimat NU Bantul 2022

Yana mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi kreatif yang bagus dan didukung dengan go digital dan go global, maka potensi UMKM untuk naik kelas terbuka lebar. Namun demikian, para pebisnis yang tergabung HPN tetap tidak melupakan tradisi yang ada pada organiasi Nahdliyin Ulama (NU). “Hal ini selaras dengan konsep HPN dalam tiga pusaran besar yakni: Tradisi, Agama dan Moderinsasi,” katanya.

Ketiga pusaran besar ini juga yang akan menghasilkan karakter unik para pebisnis HPN yang mampu mensinergikan urusan dunia dan akhirat, tanpa harus kehilangan tradisi nusantara yang saat ini menjadi bagian penting dalam organisasi NU. “NU merupakan rumah besar bagi HPN dalam menjalankan fungsi fungsinya,” ungkapnya. []

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *