BacaJogja – PT KAI (Kereta Api Indonesia) menggelar nonton bareng film pendek bergenre dokumenter Strangers with Memories. Pemutaran film ini bagian dari upaya PT KAI memberi edukasi ke penumpang kereta api (KA).
Pemutaran perdana film Strager with Memories dilakukan di Paragon XXI, Semarang, Minggu malam, 13 November 2022. Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar, EVP Corporate Secretary PT KAI Asdo Artriviyanto, Kepala PT KAI Daop 4 Semarang Wisno Pramudyo beserta jajarannya.
Film berdurasi sekitar 30 menit karya Fajar Nugros ini menceritakan hal-hal yang lazim terjadi di perjalanan kereta api. Termasuk menggambarkan sejumlah perilaku penumpang KA yang kurang baik sehingga tak perlu ditiru oleh penumpang atau pelanggan KAI lainnya.
Baca lainnya: Kartu Multi Trip KAI Commuter Kini Bisa untuk Bayar Tiket Trans Jogja
Semisal perilaku membuang sampah sembarangan, menyerobot antrean masuk, ketidakpedulian terhadap sesama penumpang hingga keteledoran penumpang atas barang bawaannya. Turut ditayangkan pula sejumlah perilaku baik masyarakat, semisal tertib di perlintasan sebidang hingga pelayanan prima kru kereta dan stasiun.
“Pembuatan film bertajuk Strangers with Memories ini merupakan sesuatu yang baru di KAI. Untuk itu kami perlu menggelar road show untuk memperkenalkan film ini kepada masyarakat,” tutur Asdo Artriviyanto kepada awak media saat di Paragon.
Masih karya Fajar Nugros, KAI juga turut menayangkan film omnibus Bergerak dengan Bahagia, Bergerak untuk Indonesia. Menceritakan hal-hal yang belum banyak diketahui publik seputar persiapan operasional dan perawatan KA, suka duka menjadi bagian keluarga besar KAI hingga tanggapan atau respons masyarakat pengguna kereta api.
Menurut Asdo, produksi film dokumentar dan omnibus ini dalam rangka HUT ke-77 KAI pada September lalu, sekaligus menyemarakkan G20. KAI ingin menumbuhkan kecintaan dengan transportasi massal kereta api yang ramah energi.
Selain di Semarang, penayangan film sebelumnya digelar di Bandung, Yogyakarta, Solo, kemudian berlanjut ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Selama roadshow pemutaran fil, KAI juga singgah di sejumlah stasiun untuk memberikan bantuan sosial. Di antaranya di Stasiun Bandung, Yogyarakrat, Gambir, Surabaya Gubeng, dan Semarang Tawang.
“Kami juga melakukan program TJSL (tanggung jawab sosial dan lingkungan) dengan membagikan bantuan di sejumlah kota dengan total Rp 640.000.000,” ungkapnya.
Fajar Nugros menuturkan film karyanya menceritakan realita yang terjadi di pelayanan KAI dan KAI Commuter. Ia melakukan riset selama tiga bulan dengan naik turun kereta api keliling Jawa, untuk wawancara dengan sejumlah pengguna sebelum membuat film Strangers with Memories.
”Semua yang diungkap benar-benar terjadi di lapangan, KAI commuter punya layanan yang baik. Apalagi Film Strangers with Memories memotret perjalanan kereta api kelas ekonomi. Kalau yang kelas ekonomi saja baik pelayanannya, apalagi kelas eksekutif,” kata dia.
Baca juga: Tiket KA Libur Natal dan Tahun Baru 2022/2023 Sudah Bisa Dibeli
Sementara, Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Luthfi Azhar menyebut, film ini mengajarkan kepada pengguna jasa, para milenial untuk memiliki rasa empati, saling peduli dan menghargai serta membantu sesama baik di dalam KA, commuter line ataupun stasiun.
KAI ingin menumbuhkan kecintaan dengan transportasi massal kereta api yang ramah energi bagi masyarakat. Karenanya, melalui film dokumenter dan film omnibus ini Roppiq berharap akan menjadikan sarana untuk memperkenalkan perusahaan ke publik.
“Diharapkan KAI Commuter akan terus meningkatkan pelayanan tidak hanya untuk pengguna namun juga memberikan ruang bagi komunitas yang ingin menjadikan stasiun sebagai rumah dalam berekspresi, beraktivitas dan sosialisasi,” pungkasnya. []