BacaJogja – Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan DIY Jogja Manggantra 2023 di The Alana Malioboro, Sabtu 25 Februari 2022 malam. Jogja Manggatra 2023 mengupas Yogyakarta sebagai daerah yang kaya budaya dan seni.
Pada peluncuran Jogja Manggantra 2023 juga disemarakkan pula dengan penampilan tari nan aktraktif dari komunitas Chakil Squad. Selain itu, Disbud DIY sekaligus meluncurkan kembali kanal Youtube @tasteofjogja yang sebelumnya sempat diretas.
Baca Juga: Pesan Sri Sultan HB X pada Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022
Kepala Disbud DIY Dian Laksmi Pratiwi mengatakan mengatakan, agenda Budaya DIY Jogja Manggantra 2023 ini berupaya lebih mengenalkan keindahan dan keunikan budaya DIY kepada masyarakat luas. Selain itu memperkuat identitas budaya sebagai bagian dari warisan budaya nasional.
Menurut dia, Jogja Manggantra merupakan Jogja Manggantra 2023 ini mempromosikan lebih dari 100 agenda budaya yang dilaksanakan Disbud DIY serta lebih dari 180 agenda budaya yang dilaksanakan Disbud Kabupaten dan Kota di DIY. “Agenda budaya lebih lengkap dapat diakses di akun resmi Instagram tasteofjogja @dinaskebudayaandiy,” katanya.
Baca Juga: 10 Tahun Keistimewan Yogyakarta, Ada Event Jogja World Heritage Week
Dian mengatakan, Jogja Manggantra 2023 merupakan program kerja Disbud DIY yang bertujuan mengangkat nilai-nilai budaya DIY dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan kebudayaan satu tahun ke depan. Berbagai kegiatan beragam budaya yang sangat menarik, antara lain pameran seni rupa, pertunjukan musik tradisional, berbagai festival dan masih banyak lagi dalam Jogja Manggantra 2023.
Dian menyampaikan agenda budaya DIY yang sudah paten alias pasti jadwal penyelenggaraanya telah dimasukkan dalam Jogja Calendar of Event 2023 yang telah diluncurkan Dinas Pariwisata (Dispar) DIY pada Desember 2022 lalu. Hingga kini, pihaknya masih terus berupaya menstabilkan jadwal agenda budaya tersebut dengan Dispar DIY supaya naik level menjadi Calendar of Event.
Baca Juga: Jogja Heritage Track, Berkeliling Mengunjungi Sumbu Filosofi Yogyakarta
“Kami mengajak masyarakat turut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat memperkayau pengetahuan dan pengalaman dalam bidang budaya serta dapat membangun kebersamaan dan keakraban antara masyarakat DIY,” ujarnya.
Branding Jogja Manggantra yang dikenalkan sejak 2022 lalu, disebut Dian untuk memperkenalkan agenda budaya DIY setiap bulannya ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi kreatif dan pariwisata DIY. Disbud DIY juga berharap kelestarian budaya itu mampu ditangkap, hadir ditengah masyarakat dengan semua stakeholder urusan kebudayaan. “ Itu bukti Pemerintah hadir dalam melestarikan kebudayaan. Kami ingin agenda budaya DIY mampu berkontribusi terhadap isu-isu strategis DIY,” tandas Dian.
Baca Juga: Detail Visi Misi, Kegiatan dan Lokasi Event Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022
Kundha Kabudayan DIY pun mengemban misi khusus dengan hadirnya Jogja Manggatra 2023, yaitu menjadi bagian dari resume akuntabilitas kinerja agar bisa mencapai RPJPD DIY 2005-2025, DIY sebagai destinasi wisata berbasis budaya terkemuka di Asia Tenggara pada 2025.
“Peluncuran agenda budaya ini sekaligus menjadi titik awal memulai edukasi kebudayaan Disbud DIY yang bisa dimaknai oleh OPD lainnya dengan memperkuat kolaborasi guna mewujudkan ekosistem budaya,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dian melaporkan implementasi Dana Keistimewaan urusan kebudayaan yang sudah berjalan 10 tahun sampai 2022. Urusan kebudayaan diwujudkan melalui kebijakan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan.
Baca Juga: Daftar Event di Yogyakarta selama September 2022, Ada Sekaten hingga Konser Musik
Aspek Pembinaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman terdapat 25 kegiatan pembinaan komunitas sejarah. Untuk pengembangan bahasa dan sastra telah terselenggara 204 kegiatan.
Di bidang pembinaan dan pengelolaan permuseuman, jumlah total wajib kunjung museum mencapai 128.441 orang. Untuk aspek Pelestarian Cagar Budaya dan Warisan Budaya telah dilakukan inventarisasi dan revitalisasi 978 unit cagar budaya dan warisan budaya.
Dalam aspek Sarana dan Prasarana Budaya, telah diupayakan pengadaan berbagai sarana-prasarana. Dalam bidang Perencanaan dan Pengendalian Urusan Kebudayaan, telah digelar 260 kegiatan.
Baca Juga: Menelusuri Lebih Mendalam Jejak Gamelan di Yogyakarta
DIY tercatat memiliki 76 Desa Budaya dan 18 Desa Mandiri Budaya melalui skema Bantuan Keuangan Khusus.(BKK). desa semakin menjadi fokus alokasi Dana Keistimewaan.
Dalam rangka pembinaan lembaga penggiat seni, pemerintah memberi perhatian kepada kelompok berkebutuhan khusus mulai dari program “Mobil Keliling Terapi Seni Rupa” (MOEKTI). Selama satu dekade ini pula banyak terselenggara kegiatan seni-budaya, antara lain Jogja Cross Culture, Lintas Kultura, Festival Tari Topeng dan masih banyak lagi. []