MI Maulana Maghribi Pundong Raih Juara 1 Lomba Bertutur Festival Literasi Bantul 2025

  • Whatsapp
Lomba literasi Bantul
Foto1. Para juara lomba bertutur berfoto bersama, Jumat (3/10/2025). (Foto: MI Maulana Maghribi)

BacaJogja – Prestasi membanggakan kembali diraih Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maulana Maghribi Pundong. Dalam ajang Festival Literasi Bantul 2025, siswi kelas 4A, Rayya Zakiyya, berhasil menyabet Juara 1 Lomba Bertutur tingkat SD/MI se-Kabupaten Bantul yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul di Kompleks Pemda Bantul II, Manding, Jumat (3/10/2025).

Sejak awal penampilan, Rayya sukses menghipnotis dewan juri dengan pembawaan ekspresif, suara lantang, serta penghayatan yang kuat. Ia membawakan kisah “Kucing Kurus dan Kucing Gemuk” karya Zaki Zarung, adaptasi dari buku Antologi Cerita Rakyat DIY karya Dhanu Priyo Prabowo. Penampilannya yang penuh emosi dan karakter membuat Rayya meraih nilai tertinggi, yakni 463 poin, jauh di atas peserta lainnya.

Read More

Ketua dewan juri, Noor Hadi, M.Pd., memberikan apresiasi tinggi. “Sangat berbakat! Begitu saya lihat pertama kali dia tampil, saya langsung menyimpulkan, anak ini berbakat,” ujarnya penuh kagum.

Baca Juga: Gotong Royong Mengalir di Sungai Code: Tebar Benih Ikan di Kewek untuk Yogyakarta

Perjalanan Menuju Puncak Festival Literasi

Lomba bertutur merupakan bagian dari puncak kegiatan Festival Literasi Perpusda Bantul 2025 yang berlangsung sejak 15 September hingga 3 Oktober. Dari puluhan peserta yang ikut babak penyisihan, terpilih enam finalis terbaik, yaitu:

  • Rayya Zakiyya – MI Maulana Maghribi
  • Nayla Sakhi Hafizah Gunawan – SD Muhammadiyah Mertosanan
  • Nafla Adzqiya Setiawan – SD Negeri 3 Sedayu
  • Kalila Balqis Muftiadi – SD Negeri 1 Padokan
  • Allena Chery Setyaputri – SD Negeri Ngoto
  • Khaila Chikal R.B. – SD Negeri Dayu

Babak final digelar Kamis (2/10/2025), dan pemenang diumumkan sehari kemudian pada penutupan festival.

Baca Juga: Sunyi di Sriharjo Bantul: Duka di Balik Kepergian Pelajar 14 Tahun di Ujung Tali

Rasa Haru dan Dukungan dari Pundong

Kemenangan Rayya disambut penuh haru dan kebanggaan. Suciati, M.Pd., Pengawas SD se-Kapanewon Pundong, bahkan mengaku sempat meneteskan air mata saat menyaksikan penampilannya.

“Selamat atas raihan juara 1. Saya sempat mrebes mili karena penampilannya sangat menghayati. Ceritanya hidup, saya hanyut di dalamnya. Potensi ini semoga terus dipupuk agar semakin berprestasi,” ungkapnya.

Kepala MI Maulana Maghribi, Ahmad Farid, M.Pd., menegaskan dukungan pihak madrasah. “Kami akan memfasilitasi Ananda Rayya agar bisa melangkah ke ajang yang lebih tinggi, baik tingkat provinsi maupun nasional. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi siswa lain,” ujarnya.

Dengan senyum malu-malu, Rayya pun berkomentar singkat namun penuh makna, “Alhamdulillah, senang. Semoga besok bisa berprestasi lagi.”

Baca Juga: Cuaca Yogyakarta 4 Oktober 2025: Update Malioboro, Kaliurang, Parangtritis, hingga Prambanan

Menyalakan Obor Literasi Sejak Dini

Prestasi Rayya merupakan buah kerja keras bersama — dari dukungan orang tua, guru pembimbing, hingga semangat seluruh warga madrasah. Bahkan, saat tampil di babak final, Rayya mendapat dukungan langsung dari para kepala sekolah se-Kapanewon Pundong yang datang memberikan semangat.

Lebih dari sekadar kemenangan, prestasi ini menjadi simbol pentingnya menumbuhkan budaya literasi sejak dini. Melalui seni bertutur, generasi muda Bantul diajak kembali mencintai dan melestarikan cerita rakyat — warisan budaya yang sarat nilai moral dan kearifan lokal.

Dari panggung sederhana di Festival Literasi Bantul 2025, suara kecil Rayya telah menggema luas, menyalakan semangat literasi, dan menjadi inspirasi bagi banyak anak di Bantul.  (Markaban Anwar)

Related posts