HUT ke-269, Yogyakarta Resmikan 100 Titik Parkir Digital Berbasis QRIS

  • Whatsapp

BacaJogja – Pemerintah Kota Yogyakarta terus memperluas layanan pembayaran non-tunai di sektor perparkiran. Senin (6/10/2025), Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo secara resmi meluncurkan perluasan sistem QRIS Parkir Digital di Bangsal Mataram, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY.

Setelah sebelumnya diterapkan di 10 titik pada lima ruas jalan, kini sistem pembayaran non-tunai tersebut berkembang pesat menjadi 100 titik yang tersebar di berbagai kawasan Kota Yogyakarta. Peluncuran ini juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-269 Kota Yogyakarta.

Read More

“Kesuksesan digital parking ini ada pada para petugas parkir di lapangan. Target kami akhir 2025 bisa mencapai 350 titik parkir digital, dan pertengahan tahun depan ditargetkan 100 persen atau sekitar 700 titik,” ujar Hasto.

Baca Juga: Jembatan Pandansimo Dibuka 24 Jam Mulai 10 Oktober 2025, Akses Bantul–Kulon Progo Kian Lancar

Menurut Hasto, perluasan layanan QRIS Parkir menjadi langkah nyata Pemkot Yogyakarta dalam meningkatkan efektivitas pelayanan publik sekaligus mendukung program digitalisasi transaksi keuangan daerah.

Program ini merupakan hasil kolaborasi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) yang terdiri dari Bank Indonesia, Bank BPD DIY, BPKAD, Dinas Kominfosan, dan Bagian Protokol Setda Kota Yogyakarta.

Transparansi dan Efisiensi Retribusi Parkir

Kepala Dishub Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menyebut, transformasi menuju digitalisasi perparkiran menjadi bentuk komitmen meningkatkan transparansi, efisiensi, dan profesionalisme pengelolaan retribusi.

“Pembayaran digital ini ikhtiar kami untuk menghilangkan praktik yang merugikan masyarakat, seperti kelebihan bayar atau kesulitan transaksi,” jelas Agus.

Baca Juga: SMP Unggulan Aisyiyah Bantul Tampilkan Inovasi “Petani Milenial” di Festival Literasi 2025

Saat ini, tercatat 738 juru parkir resmi di Kota Yogyakarta yang sudah memiliki surat tugas. Agus berharap minat masyarakat menggunakan QRIS Parkir terus meningkat, seiring pembinaan terhadap juru parkir untuk meningkatkan profesionalisme.

Beberapa lokasi penerapan awal QRIS Parkir mencakup kawasan penyangga Malioboro, Jalan Diponegoro, Jalan Mataram, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Katamso.

Dorong Smart City dan Wisata Digital

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, menilai transformasi digital sektor perparkiran merupakan bagian penting dari upaya mewujudkan Yogyakarta sebagai kota cerdas (smart city).

“Sebagai kota wisata dan kota pelajar, Yogyakarta banyak dikunjungi generasi muda yang melek digital. Maka sudah sewajarnya layanan publik ikut bertransformasi,” ungkap Sri Darmadi.

Menurutnya, penerapan QRIS Parkir tidak hanya soal kemudahan transaksi, tapi juga memperkuat akuntabilitas dan transparansi pengelolaan retribusi daerah. Semua transaksi yang tercatat akan menjadi dasar perencanaan pembangunan yang lebih presisi.

Baca Juga: Bayi Cantik Ditemukan di Gunungkidul, Banyak yang Ingin Adopsi: Begini Prosedurnya

Juru Parkir Mulai Beradaptasi

Meski begitu, sebagian juru parkir masih beradaptasi dengan sistem baru. Salah satunya Retno Murti Endang Mardiyah, petugas parkir di kawasan Diponegoro.

“Mengikuti kemajuan zaman ya, Mbak. Saya mendukung sistem ini meski masih belajar karena belum terbiasa pakai aplikasi bank,” ujarnya.

Retno berharap pelatihan dan pendampingan terus diberikan agar para petugas bisa lebih cepat beradaptasi dengan sistem non-tunai.

Dengan perluasan hingga 100 titik, QRIS Parkir Digital diharapkan menjadi langkah besar Yogyakarta menuju kota yang lebih transparan, efisien, dan berdaya saing digital di tingkat nasional. []

Related posts