BacaJogja – Kabut pagi pelan-pelan terangkat dari permukaan air Waduk Sermo. Riak kecil memantulkan cahaya mentari yang mulai naik dari balik bukit, sementara deru sepeda motor dan suara tawa warga mulai memenuhi kawasan Dermaga II Taman Nggudhang, Kokap. Di sinilah, Minggu pagi (5/10/2025), ratusan warga Kulon Progo berkumpul dalam sebuah perayaan sederhana tapi penuh makna: Mancing Plesiran Tahun 2025.
Dengan slogan “Mancing Bareng, Seneng Bareng,” kegiatan yang digagas Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo itu menjadi salah satu acara paling ditunggu dalam rangkaian Hari Jadi ke-74 Kulon Progo. Bukan hanya soal memancing ikan, tapi tentang kebersamaan—tentang tawa yang menyatukan warga dan pemerintah di satu tepian air yang sama.
Wakil Bupati Kulon Progo, H. Ambar Purwoko, membuka kegiatan dengan menebarkan ribuan benih ikan ke perairan Waduk Sermo. Gerakan tangannya disambut sorak warga yang menyaksikan dari tepian. “Benih yang kita tabur hari ini adalah harapan masa depan. Semoga bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujarnya. Kalimat itu seolah menjadi pesan simbolis—bahwa dari benih-benih kecil itu, tumbuh harapan baru bagi kehidupan masyarakat di sekitar waduk.
Baca Juga: Jembatan Pandansimo Dibuka 24 Jam Mulai 10 Oktober 2025, Akses Bantul–Kulon Progo Kian Lancar
Kemeriahan berlanjut dengan penyerahan hadiah Lomba Gerbang Segoro, bantuan CSR HDCI Kulon Progo berupa perlengkapan camping untuk pengelola Taman Nggudhang, serta bantuan lauk ikan dari Mufida Nuraeni bagi warga. Aroma ikan bakar mulai tercium dari sisi lain dermaga—tanda suasana semakin akrab.
“Ini bukan sekadar acara seremonial,” ucap Ambar Purwoko dalam sambutannya. “Inilah bentuk nyata pemerintah hadir dan membersamai masyarakat, tidak hanya melalui kebijakan, tetapi lewat kegiatan kebersamaan seperti hari ini.”
Ia pun mengajak semua pihak untuk terus menjaga semangat gotong royong dan cinta terhadap daerah. “Mari bersama memberikan yang terbaik bagi Kulon Progo. Jangan pernah lelah mencintai Kulon Progo,” tutupnya.
Bagi Junjung, salah satu peserta asal Sentolo, kegiatan ini bukan hanya ajang rekreasi, tetapi juga momen untuk berkumpul bersama keluarga dan teman-teman komunitas. “Acaranya sudah bagus dan lancar. Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi,” ujarnya sembari menenteng hasil pancingan.
Baca Juga: Bayi Cantik Ditemukan di Gunungkidul, Banyak yang Ingin Adopsi: Begini Prosedurnya
Menjelang siang, suasana Waduk Sermo semakin hidup. Dentuman musik mengiringi pengundian doorprize dengan hadiah utama Rp3 juta. Sorak sorai warga pecah setiap kali nomor diumumkan. Beberapa anak kecil berlarian di tepian waduk, sementara orang tua mereka menikmati pemandangan air yang berkilau.
Bagi sebagian orang, Mancing Plesiran hanyalah agenda tahunan. Namun bagi warga Kulon Progo, acara ini adalah cermin kehidupan—tentang bagaimana kebersamaan, gotong royong, dan cinta terhadap alam menjadi kekuatan yang menjaga daerah tetap hidup.
Dari permukaan air yang memantulkan langit biru, hingga tawa warga yang tak berhenti menggema, Mancing Plesiran 2025 di Waduk Sermo menjadi bukti bahwa cinta terhadap daerah tak selalu diwujudkan dengan hal besar. Kadang, cukup dengan satu kail, satu harapan, dan satu kebersamaan yang tulus. []