Keraton Yogyakarta Sampaikan Duka Cita atas Wafatnya PB XIII, Hentikan Gamelan dan Paket Wisata Srimanganti Selama 3 Hari

  • Whatsapp
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta. (Foto: Dok. Kratonjogja)

BacaJogja – Suasana duka menyelimuti dua keraton pewaris Mataram. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII), Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, yang berpulang pada Minggu pagi, 2 November 2025 pukul 07.30 WIB di Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Melalui media sosial resminya, Keraton Yogyakarta mengungkapkan doa dan penghormatan kepada mendiang Sinuhun PB XIII. “Semoga Sinuhun mendapatkan tempat terbaik di sisi Gusti Ingkang Maha Kuasa,” tulis pernyataan resmi tersebut.

Read More

Sebagai bentuk penghormatan, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menetapkan beberapa kebijakan khusus selama masa berkabung.
🔹 Tidak menampilkan Paket Wisata Srimanganti
🔹 Tidak membunyikan gamelan selama tiga hari, terhitung mulai Minggu (2/11) hingga Selasa (4/11).

Baca Juga: Kolaborasi Pemkot dan IAI DIY, Wujudkan Tata Kota Berbasis Heritage di Yogyakarta

Kendati demikian, wisata Kagungan Dalem Tamansari tetap dibuka seperti biasa pada pukul 08.30–14.30 WIB. Sementara Kedhaton dan Wahanarata akan kembali dapat dikunjungi oleh wisatawan mulai Selasa (4/11).

Tradisi penghormatan ini menjadi simbol kedekatan historis dan kultural antara dua kerajaan pewaris Mataram Islam, yakni Keraton Surakarta Hadiningrat dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sri Susuhunan Pakubuwana XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Mataram Pajimatan Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, pada Rabu, 5 November 2025, sesuai tradisi leluhur Keraton Mataram.

Keraton Yogyakarta mengajak masyarakat untuk mengenang sosok PB XIII sebagai raja yang dihormati, panutan budaya, dan penjaga warisan luhur Mataram.

“Mari kita bersama mengenang Sinuhun PB XIII, sosok raja yang dihormati, panutan budaya, dan penjaga warisan Mataram,” tulis pihak keraton.

Baca Juga: Masjid Ngadinegaran: Perpaduan Arsitektur Jawa-Indis di Sumbu Filosofi Yogyakarta

Wafatnya PB XIII menjadi kehilangan besar bagi dunia kebudayaan Jawa, yang selama ini dikenal sebagai penjaga nilai-nilai adiluhung dan simbol keharmonisan antarkeraton di Tanah Jawa.

Kabar wafatnya PB XIII dikonfirmasi secara resmi oleh pihak Keraton Surakarta melalui surat pemberitahuan yang ditandatangani oleh Pangageng Lembaga Dewan Adat dan Sasana Wilapa Keraton Surakarta Hadiningrat, Dra. GKR. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd.

Dalam surat tersebut disampaikan bahwa jenazah almarhum disemayamkan di Keraton Surakarta Hadiningrat untuk prosesi penghormatan terakhir sebelum diberangkatkan ke tempat peristirahatan terakhir.

“Telah berpulang ke hadirat Allah SWT, mengerjakan panggilan Gusti Ingkang Murbeng Gesang, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII,” tertulis dalam pengumuman resmi Keraton Surakarta.

Sesuai tradisi leluhur Mataram, PB XIII akan dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Mataram Pajimatan Girirejo, Imogiri, Bantul, Yogyakarta pada Rabu Legi, 5 November 2025. []

Related posts