BacaJogja – Suasana haru menyelimuti kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat saat Sri Sultan Hamengkubuwono X bersama Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas datang menyampaikan dukacita atas wafatnya Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwono XIII pada Selasa siang (4/11) sekitar pukul 11.50 WIB.
Kehadiran Raja Keraton Yogyakarta itu disambut penuh hormat oleh keluarga besar Kasunanan Surakarta. Turut hadir Adipati Kadipaten Pakualaman KGPAA Paku Alam X beserta GKBRAA Paku Alam, menunjukkan eratnya hubungan persaudaraan antara dua kerajaan Mataram yang bersejarah.
Rombongan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat juga turut serta, antara lain GKR Maduretno, GKR Hayu, GKR Bendara, serta para menantu dan cucu dalem: KPH Wironegoro, KPH Purbodiningrat, KPH Notonegoro, KPH Yudhanegara, RAj. Artie Ayya Fatimasari, dan RM. Drasthya Wironegoro.
Sebelum tiba di Bangsal Parasdya tempat jenazah Sinuhun Paku Buwono XIII disemayamkan, rombongan disambut oleh KGPH Dipokusumo di pintu masuk, GKR Timur Rumbai Kusuma Dewayani, serta Wali Kota Surakarta Respati Ardi di Kori Kamandungan Lor.
Di Bangsal Parasdya, Sri Sultan HB X dan GKR Hemas menyampaikan ungkapan dukacita secara langsung kepada GKR Pakoe Boewono dan memanjatkan doa bagi arwah almarhum Sinuhun. Momen khidmat itu diikuti pula oleh seluruh anggota keluarga dalem yang hadir.
Sekitar pukul 12.15 WIB, Sri Sultan HB X bersama permaisuri dan rombongan berpamitan untuk kembali ke Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kehadiran Sri Sultan dan keluarga besar Kasultanan Yogyakarta dalam upacara duka ini menjadi simbol persaudaraan abadi antara dua keraton pewaris Mataram yang tetap terjaga hingga kini.[]
(Sumber: Kraton Jogja/ Foto: Kawedanan Tandha Yekti)
